Seorang da'i kondang memarkir sebuah mobil mewahnya di masjid.
Seorang lelaki mendekatinya. "Bagus bener mobilnya ustad? Gak takut hilang?" tanya lelaki itu sambil mengamati mobil mewah sang da'i.
"Tidak! Mobil ini sudah kukunci dan di pasang alaram, selanjutnya tawakal kepada Allah pada penjagaan Nya!" kata da'i itu mantap.
Lelaki itu bertanya lagi, "Yakin ustad?".
Da'i itu mengangguk, "Ya!".
Lelaki itu makin tersenyum sambil terus mengamati. Da'i itu begitu bangga dengan mobil mewahnya. Lalu da'i itu mengajak si lelaki untuk sholat.
"Mari sholat dengan saya? Saya jadi imam sholat di masjid ini.
" Si lelaki menggeleng, "Saya tidak mau jadi makmum anda.
Anda tidak menyembah Allah."
Da'i itu agak marah. "Kamu gila!" Da'i itu ngeloyor pergi.
Sepanjang sholat da'i itu teringat mobil mewahnya bahkan ia khawati lelaki yg selalu mengamati mobil mewahnya akan merusaknya sebab hal itu yg paling mungkin. Kalau lelaki itu mencurinya pasti alaram mobilnya berbunyi. Di percepatnya sholat dan doa di akhir sholat.
Ia bergegas ke parkiran. Sang da'i bernapas lega. Mobil mewahnya masih dalam keadaan baik di tempatnya. Tetapi ia melihat si lelaki menyembah mobil mewahnya. Da'i itu mendekati si lelaki. "Apa yg kamu lakukan? Kamu menyembah mobilku!" Si lelaki berdiri dan menjawab. "Bukankah mobil ini yang anda ingat sepanjang sholat bukan Allah?" Lelaki itu terus pergi meninggalkan sang da'i terpaku.
(Dari Padepokan)
Kiyai Kondang dan Mobil Mewahnya
Posted in
1/10/2012 12:09:00 AM
Seorang da'i kondang memarkir sebuah mobil mewahnya di masjid.
Seorang lelaki mendekatinya. "Bagus bener mobilnya ustad? Gak takut hilang?" tanya lelaki itu sambil mengamati mobil mewah sang da'i.
"Tidak! Mobil ini sudah kukunci dan di pasang alaram, selanjutnya tawakal kepada Allah pada penjagaan Nya!" kata da'i itu mantap.
Lelaki itu bertanya lagi, "Yakin ustad?".
Da'i itu mengangguk, "Ya!".
Lelaki itu makin tersenyum sambil terus mengamati. Da'i itu begitu bangga dengan mobil mewahnya. Lalu da'i itu mengajak si lelaki untuk sholat.
"Mari sholat dengan saya? Saya jadi imam sholat di masjid ini.
" Si lelaki menggeleng, "Saya tidak mau jadi makmum anda.
Anda tidak menyembah Allah."
Da'i itu agak marah. "Kamu gila!" Da'i itu ngeloyor pergi.
Sepanjang sholat da'i itu teringat mobil mewahnya bahkan ia khawati lelaki yg selalu mengamati mobil mewahnya akan merusaknya sebab hal itu yg paling mungkin. Kalau lelaki itu mencurinya pasti alaram mobilnya berbunyi. Di percepatnya sholat dan doa di akhir sholat.
Ia bergegas ke parkiran. Sang da'i bernapas lega. Mobil mewahnya masih dalam keadaan baik di tempatnya. Tetapi ia melihat si lelaki menyembah mobil mewahnya. Da'i itu mendekati si lelaki. "Apa yg kamu lakukan? Kamu menyembah mobilku!" Si lelaki berdiri dan menjawab. "Bukankah mobil ini yang anda ingat sepanjang sholat bukan Allah?" Lelaki itu terus pergi meninggalkan sang da'i terpaku.
(Dari Padepokan)
Seorang lelaki mendekatinya. "Bagus bener mobilnya ustad? Gak takut hilang?" tanya lelaki itu sambil mengamati mobil mewah sang da'i.
"Tidak! Mobil ini sudah kukunci dan di pasang alaram, selanjutnya tawakal kepada Allah pada penjagaan Nya!" kata da'i itu mantap.
Lelaki itu bertanya lagi, "Yakin ustad?".
Da'i itu mengangguk, "Ya!".
Lelaki itu makin tersenyum sambil terus mengamati. Da'i itu begitu bangga dengan mobil mewahnya. Lalu da'i itu mengajak si lelaki untuk sholat.
"Mari sholat dengan saya? Saya jadi imam sholat di masjid ini.
" Si lelaki menggeleng, "Saya tidak mau jadi makmum anda.
Anda tidak menyembah Allah."
Da'i itu agak marah. "Kamu gila!" Da'i itu ngeloyor pergi.
Sepanjang sholat da'i itu teringat mobil mewahnya bahkan ia khawati lelaki yg selalu mengamati mobil mewahnya akan merusaknya sebab hal itu yg paling mungkin. Kalau lelaki itu mencurinya pasti alaram mobilnya berbunyi. Di percepatnya sholat dan doa di akhir sholat.
Ia bergegas ke parkiran. Sang da'i bernapas lega. Mobil mewahnya masih dalam keadaan baik di tempatnya. Tetapi ia melihat si lelaki menyembah mobil mewahnya. Da'i itu mendekati si lelaki. "Apa yg kamu lakukan? Kamu menyembah mobilku!" Si lelaki berdiri dan menjawab. "Bukankah mobil ini yang anda ingat sepanjang sholat bukan Allah?" Lelaki itu terus pergi meninggalkan sang da'i terpaku.
(Dari Padepokan)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment