tag:blogger.com,1999:blog-62641462024-02-28T22:24:53.733+07:00:: Unay Sang Cengengesan ::Dari Hati ke Hati Dapat Terhubung Secara SpiritualUnknownnoreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-71696263430036027252012-01-10T00:09:00.000+07:002012-01-10T00:13:28.126+07:00Kiyai Kondang dan Mobil MewahnyaSeorang da'i kondang memarkir sebuah mobil mewahnya di masjid.<br />
Seorang lelaki mendekatinya. "Bagus bener mobilnya ustad? Gak takut hilang?" tanya lelaki itu sambil mengamati mobil mewah sang da'i.<br />
"Tidak! Mobil ini sudah kukunci dan di pasang alaram, selanjutnya tawakal kepada Allah pada penjagaan Nya!" kata da'i itu mantap.<br />
<a name='more'></a><br />
Lelaki itu bertanya lagi, "Yakin ustad?".<br />
Da'i itu mengangguk, "Ya!".<br />
Lelaki itu makin tersenyum sambil terus mengamati. Da'i itu begitu bangga dengan mobil mewahnya. Lalu da'i itu mengajak si lelaki untuk sholat.<br />
"Mari sholat dengan saya? Saya jadi imam sholat di masjid ini.<br />
" Si lelaki menggeleng, "Saya tidak mau jadi makmum anda.<br />
Anda tidak menyembah Allah."<br />
<br />
Da'i itu agak marah. "Kamu gila!" Da'i itu ngeloyor pergi.<br />
Sepanjang sholat da'i itu teringat mobil mewahnya bahkan ia khawati lelaki yg selalu mengamati mobil mewahnya akan merusaknya sebab hal itu yg paling mungkin. Kalau lelaki itu mencurinya pasti alaram mobilnya berbunyi. Di percepatnya sholat dan doa di akhir sholat.<br />
<br />
Ia bergegas ke parkiran. Sang da'i bernapas lega. Mobil mewahnya masih dalam keadaan baik di tempatnya. Tetapi ia melihat si lelaki menyembah mobil mewahnya. Da'i itu mendekati si lelaki. "Apa yg kamu lakukan? Kamu menyembah mobilku!" Si lelaki berdiri dan menjawab. "Bukankah mobil ini yang anda ingat sepanjang sholat bukan Allah?" Lelaki itu terus pergi meninggalkan sang da'i terpaku.<br />
<br />
<br />
(Dari Padepokan)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-76597361170284301302012-01-10T00:07:00.000+07:002012-01-10T00:07:17.194+07:00Lima Hati Seorang Hamba<div>
Kalau Anda membayangkan sikap seorang hamba, apakah Anda membayangkannya sebagai kegiatan yang hanya dilakukan oleh seseorang yang memiliki keterampilan di tingkatan terbawah? Kalau jawaban Anda YA, Anda keliru.</div>
<div>
<br />
<a name='more'></a></div>
<div>
</div>
<div>
Sikap seorang hamba bukanlah soal posisi atau keterampilan. Itu adalah soal sikap. Anda tentunya pernah bertemu dengan orang-orang yang menempati posisi-posisi pelayanan yang memiliki sikap yang buruk; pekerja yang kasar di aparat pemerintahan, pramusaji yang tidak mau repot mencatat pesanan Anda, atau seorang penjaga toko yang lebih suka sibuk berbicara di telepon daripada melayani pembeli. Sama seperti yangbisa Anda rasakan ketika Anda melihat seorang pekerja tidak mau membantu. Anda bisa dengan mudah mendeteksi apakah seseorang mempunyai hati seorang hamba atau tidak. Dan sesungguhnya pemimpin terbaik itu berhasrat melayani sesamanya, bukan dirinya sendiri. Apakah artinya bersikap seperti layaknya hamba? Artinya adalah seorang pemimpin yang memiliki hati seorang hamba.</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
1. Mendahulukan sesamanya daripada agendanya sendiri</div>
<div>
Tanda pertama dari sikap seorang hamba adalah kemampuan mendahulukan sesama daripada dirinya dan hasrat-hasrat pribadinya sendiri. Ini lebih dari sekadar menunda agenda pribadi. Itu berarti orang tersebut memang benar-benar menyadari kebutuhan sesama, menyediakan diri untuk menolong, dan sanggup menerima hasrat-hasrat sesamanya sebagai sesuatu hal yang penting.</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
2. Mempunyai keyakinan untuk melawan</div>
<div>
Inti sikap seorang hamba adalah ketenteraman. Tunjukkanlah seseorang yang menganggap dirinya terlalu penting untuk melayani, maka akan kita lihat seseorang yang hidupnya tidak tenteram. Bagaimana kita memperlakukan sesama, sesungguhnya mencerminkan bagaimana pandangan kita tentang diri sendiri. Pujangga filsuf Eric Hoffer mengatakan begini:</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
"Yang luar biasa adalah kita benar-benar mengasihi sesama seperti diri sendiri; kita berbuat terhadap sesama apa yang kita perbuat terhadap diri sendiri. Kita benci sesama ketika kita benci pada diri sendiri. Kita toleran terhadap sesama ketika kita toleran terhadap diri sendiri. Kita maafkan sesama ketika kita memaafkan diri sendiri. Bukan mengasihi diri melainkan membenci diri sendiri yang merupakan akar penyebab dari segala masalah yang mewarnai dunia kita."</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
Hanya pemimpin yang tenteramlahyang memberikan kekuasaan kepada sesamanya. Demikian pula halnya; hanya seorang yang benar-benar tenteramlah yang bisa memperlihatkan sikap seorang hamba.</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
3. Menginisiatifkan pelayanan kepada sesama</div>
<div>
Boleh dibilang siapa pun akan melayani kalau terpaksa. Bahkan ada yang melayani dalam krisis. Tetapi kita bisa benar-benar melihat hati seseorang yang menginisiatifkan pelayanan kepada sesamanya. Para pemimpin besar melihat kebutuhannya, memanfaatkan peluangnya, dan melayani tanpa mengharapkan pamrih apa pun</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
4. Tidak terlalu mementingkan posisi</div>
<div>
Para pemimpin yang bersikap sebagai seorang hamba tidak fokus pada pangkat atau posisi. Ketika Kolonel Norman Swchwarzkopf melangkah ke sebuah ladang ranjau, pangkat adalah hal terakhir yang dipikirkannya. Ia hanyalah seorang individu yang berusaha menolong sesamanya. Justru menjadi pemimpin malah memberinya perasaan wajib lebih besar dalam melayani.</div>
<div>
</div>
<div>
</div>
<div>
5. Melayani karena kasih</div>
<div>
Sikap seorang hamba tidak dimotivasikan oleh manipulasi atau promosi diri, melainkan didorong oleh kasih. Ujung-ujungnya pengaruh dan kualitas hubungannya tergantung pada kepedulian terhadap sesama.Itulah sebabnya penting sekali para pemimpin itu bersedia melayani.</div>
<div>
</div>
<div>
(Sumber: Kaskus)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-86201565214654347952010-07-19T11:08:00.002+07:002012-01-09T23:43:51.849+07:00PasanganAda sebuah cerita tentang seorang wanita yang mengeluhkan pasangannya, dan merasa mulai bosan menjalani sebuah perkawinan. Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui, bahwa saya mulai merasa lelah.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.<br />
<br />
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa?" tanya suami saya dengan terkejut "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan" jawab saya. Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?.<br />
<br />
Akhirnya suami saya bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk mengubah pikiran kamu?". Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan mengubah pikiran saya. Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?".<br />
<br />
Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok.". Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan coret-coretan tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan..., "Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.".<br />
<br />
Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya. "Kamu selalu pusing-pusing pada waktu 'teman baik kamu' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk membelai dan memijat kepalamu yang pusing.". "Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu khawatir kamu akan menjadi 'aneh'.<br />
<br />
Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.". "Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat mencabuti uban kamu.". "Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasirnya yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu.". "Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir menangisi kematian saya.".<br />
<br />
"Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih daripada saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu.". Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.<br />
<br />
"Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk hidup bersamamu, bukakan pintu rumah kita, karena saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu.". "Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk mengemasi barang-barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia.".<br />
<br />
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang segelas susu dan roti kesukaan saya. Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih daripada dia mencintai saya. Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.<br />
<br />
Dalam konteks agama, istri adalah ladang amal bagi suami, pun suami merupakan hamparan samudra tak bertepi bagi bhakti seorang istri. Untuk saling memberi, menyayangi dan berusaha memahami. Allah-lah yang menganugerahkan rasa cinta kepada keduanya, agar saling berkasih sayang dan merasa tenteram dalam hidupnya. Tidak mencari-cari sesuatu yang haram, tetapi Dia yang menjadikan halal sesuatu yang semula diharamkan.<br />
<br />
Dalam Al Qur'an, Allah SWT telah berfirman, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar Ruum, 30:21).<br />
<br />
Pun keduanya saling membutuhkan dan menutupi, Adam tidak bisa hidup dan mengembangbiakkan keturunannya tanpa Siti Hawa, pun demikian sebaliknya. "mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." (QS. Al Baqarah, 2:187). Sehingga bila ada salah satu pihak dari pasangan itu meminta untuk memutuskan tali ikatan kasih sayang tanpa alasan yang bisa diterima, sungguh hal itu merupakan sebuah tanda tanya. Apakah ia memahami hakekat sebuah pernikahan?. Apakah ia hanya ingin dipenuhi keinginannya tanpa berusaha memahami pasangan kita?. Salah satu tujuan pernikahan adalah meneruskan keturunan, yang dengannya manusia diminta untuk memakmurkan alam, dengan munculnya anak-anak yang terlahir, buah dari kasih sayang itu.<br />
<br />
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An Nisaa', 4:1).<br />
<br />
Fitrah manusia adalah menikah, yaitu memiliki pasangan hidup. Bahkan Allah tidak pernah mewajibkan orang-orang menjadi Rahbaniyyah (tidak menikah), sebagaimana yang dianut oleh sebagian pemeluk keyakinan lain. "Kemudian Kami iringkan di belakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami iringkan (pula) Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridaan Allah," (QS. Al Hadiid, 57:27).<br />
<br />
Bersyukur seseorang telah diberikan teman hidup. Lalu jika Allah telah menganugerahkannya, kemudian hanya karena alasan sempit, seseorang ingin memutuskan ikatan itu. Padahal disitulah letak ujian atau cobaan yang harus dihadapi. Karena ketetapan-Nya selalu menghadirkan sesuatu serba berpasangan, ada siang - malam, pria - wanita, nikmat – ujian/cobaan.<br />
<br />
Bila istri atau suami menjadi sarana cobaan, boleh jadi karena karena kita sedang diuji, "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. At Taghaabun, 64:14).<br />
<br />
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang senantiasa mensyukuri nikmat-Nya, dan gangguan yang datang dari pasangan kita tidak lantas membuat kita menjadi lebih mencintai dan menuruti segala kemauannya dengan mengorbankan kecintaan kita kepada Allah, Insya Allah. (fam)<br />
<br />
<b> Penulis: Farabi Al Mishri</b><br />
<br />
<i>*) Pesan ini pernah diangkat pada PHI edisi Jum'at, 22/2/08, dan atas permintaan jamaah, maka sengaja diangkat kembali untuk mengingatkan pasangannya. (red.)</i>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-10566339839304362612008-01-05T17:10:00.000+07:002012-01-09T23:43:35.748+07:00Wahdatul Wujud<b>Wahdatul Wujud</b> mempunyai pengertian secara awam yaitu; <i>bersatunya Tuhan dengan manusia yang telah mencapai hakiki atau dipercaya telah suci</i>. Pengertian sebenarnya adalah <i>merupakan penggambaran bahwa Tuhan-lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Allah adalah sang Khalik, Dia-lah yang telah menciptakan manusia, Dia-lah Tuhan dan kita adalah bayangannya</i>. Dari pengertian yang hampir sama, terdapat pula kepercayaan selain wahdatul wujud. Yaitu <b>Wahdatul Syuhud</b>. Pengertiannya yaitu; <i>Kita dan semuanya adalah bagian dari dzat Allah</i>.<br />
<a name='more'></a><br />
Jadi keduanya berpengertian, kita dapat bersatu dengan dzat Allah. Dalam penggambaran karya-karya suluk di jawa yang berisi mengkritik ajaran para wali sembilan, misalnya suluk karya Syekh Siti Jenar (contoh lainnya adalah serat gatholokoco, dinamakan serat karena penulis suluk ini, Gatholokoco berpendapat bahwa suluk lebih cenderung ke islam), manusia dianggap memiliki 20 sifat-sifat Allah. Contohnya di antaranya; dzat Allah terdapat pada diri kita, jadi kita tidak perlu shalat karena dzat Allah sudah ada pada diri kita (Jawa: Islam Abangan). Tentu saja hal-hal tersebut di atas sangat bertentangan dengan syariat islam, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Syekh_Siti_Jenar" title="Syekh Siti Jenar">Syekh Siti Jenar</a> dihukum oleh para <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wali_Songo" title="Wali Songo">wali sembilan</a>. (Sejarah Syekh Siti Jenar tidak terlalu jelas).<br />
<b>Wahdatul Wujud</b> sebenarnya adalah suatu ilmu yang tidak disebarluaskan ke orang awam. Sekalipun demikian, para wali-lah yang mencetuskan hal tersebut. Karena sangat dikhawatirkan apabila ilmu wahdatul wujud disebarluaskan akan menimbulkan fitnah dan orang awam akan salah menerimanya. Wali yang mencetuskan tersebut contohnya adalah Al Hallaj dan Ibn Arabi. Meskipun demikian, para wali tersebut tidak pernah mengatakan dirinya adalah tuhan. Dan mereka tetap dikenal sebagai ulama alim.<br />
Dalam dunia <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tasawuf" title="Tasawuf">tasawuf</a>, sering terdapat perbedaan antara ilmu syariat dan ilmu ma'rifat. Sebagai orang islam tentu saja diharuskan menguasai ilmu syariat. Dan ilmu ma'rifat atau ilmu tashawuf dengan kata lain ilmu hikmah, sangat ditekankan untuk mengambil sebuah hikmah. Hal tersebut telah diabadikan oleh Allah dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an" title="Al-Qur'an">Al-Qur'an</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Al_Kahfi" title="Surat Al Kahfi">Surat Al Kahfi</a> tentang pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir. Hal tersebut menunjukan Ilmu Syariat yang dikuasai Nabi Musa dari kitabnya (Taurat) dan Nabi Khidir yang mendapatkan langsung ilmunya dari petunjuk Allah yang penuh hikmah atau ilmu ma'rifat.<br /><br /><br />
Dalam penggambaran awal tersebut sudah ditunjukan betapa susahnya memahami ilmu ma'rifat dengan ilmu syariat. Penggambarannya adalah seperti pertemuan antara daratan dan lautan. Dimana Musa diberitahukan, ia akan menemukan orang yang lebih pandai darinya disaat ikan yang dibawanya hilang. Ikan mati tersebut hidup kembali di suatu tempat ketika Nabi Musa dan pembantunya beristirahat. Hal itu merupakan penggambaran ilmu yang sangat susah sekali dimana ikan mati dapat hidup kembali, seperti Nabi Musa yang tidak dapat bersabar melihat perilaku Nabi Khidir yang dilihat secara syariat sangat bertentangan. Tetapi hal tersebut dilakukan Nabi Khidir dari petunjuk Allah yang penuh dengan hikmah. Jadi tentu saja hal-hal ma'rifat hanya dapat dipahami secara pribadi bagi orang yang diturunkan kepadanya secara langsung.<br />
Meskipun ilmu ma'rifat terlihat sangat bertentangan dengan ilmu syariat, tetapi sebenarnya tidak. Jadi ilmu tersebut dapat dikatakan ilmu tinggi yang digali dari perjalanan pikir para wali dan tidak untuk disebarluaskan. Hal tersebut seperti terjadi pada Syekh Siti Jenar yang mendengarkan wejangan yang diberikan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Ampel" title="Sunan Ampel">Sunan Ampel</a> kepada orang yang akhirnya menjadi seorang wali, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Bonang" title="Sunan Bonang">Sunan Bonang</a>. Siti Jenar adalah orang awam yang salah tangkap menerima wejangan tersebut. Tetapi dari kedua konsep tersebut, para ulama masih berbeda pendapat.<br /><br /><br />
Selain perseteruan pendapat konsep wahdatul wujud dan wahdatul syuhud di jawa, hal itu juga terjadi pada kaum Syi'ah Isma'iliyah pada masa Al Hallaj. Hal yang berbeda pengertian terjadi dari definisi kaum syi'ah tentang zina, puasa, dan sabar. Mereka juga dianggap pemberontak dan dianggap musuh oleh raja dan para ulama. Peperangan yang terjadi tidaklah dari para ulama, tetapi oleh Raja yang menganggap mereka adalah pemberontak dan musuh politik. <b>Al Hallaj</b> yang hidup di masa itu, dia mengucapkan kata yang sangat menggemparkan: <b>Ana Al-Haqq</b> berarti Akulah kebenaran. Dia kemudian dianggap mendukung kaum syi'ah. Hal ini juga berarti permasalahan yang timbul dari perselisihan antara ilmu syariat, ilmu ma'rifat, dan kekuasaan atau politik. Semua yang terjadi adalah karena kesalahan pemahaman. Terbunuhnya Al Hallaj bukan karena ucapannya tetapi karena politik.Tetapi merupakan kesalahan Al Hallaj yang mengucapkan dan mengajarkan konsep Wahdatul Wujud (<i>Ana Al-Haqq</i>) kepada murid-muridnya. Bahwa hal tersebut adalah ilmu yang sangat pribadi dan hanya dimengerti oleh orang yang menerimanya. Selain itu, Al Haqq merupakan sifat-sifat Allah.<br /><br /><br />
Ilmu syariat dan ilmu ma'rifat akan selalu menemui kesulitan untuk diajarkan terutama ke masyarakat awam karena ilmu ma'rifat bersifat pribadi dan ghaib. Hal itu merupakan rahasia bagi orang yang menerimanya.<br /><br />sumber : id.wikipedia.orgUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-44991522528896948122008-01-01T14:28:00.000+07:002012-01-09T23:45:25.977+07:00TahmidKetika Allah menciptakan 'Arsy maka Allah memerintahkan malaikat pembawa Arsy untuk mengangkatnya, kemudian mereka merasa berat untuk mengangkatnya, maka Allah berfirman "bacalah subhanallah (maha suci Allah)" , kemudian malaikat mengucapkan subhanallah maka menjadi mudahlah mereka mengangkatnya, maka malaikat selalu mengucapkan subhanallah sampai waktu yang lama sampai Allah menciptakan nabi Adam as.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Ketika Allah menciptakan nabi Adam dan bersin maka Allah memberinya ilham untuk mengucapkan "alhamdulillah (segala puji bagi Allah)" nabi Adampun mengucapkan alhamdulillah, kemudian Allah berfirman "yarhamukallah lihadza kholaqtuka ya Adam" (semoga Allah memberikan kasih sayangnya pada mu karena ucapan ini, Aku telah (sempurna) menciptakanmu wahai Adam), maka malaikat berkata "ini adalah kalimat yang agung, tidak pantas jika kita melupakannya, maka malaikat mengumpulkan ucapan tersebut dengan yang awal, mereka selalu mengucapkan "subhanallah wal hamdulillah" dan menjadi lebih mudah bagi mereka membawa Arsy daripada yang sebelumnya, mereka selalu mengucapkannya sampai Allah mengutus nabi Nuh as.<br />
<br />
Kaum nabi Nuh adalah kaum yang pertama membuat berhala, maka Allah mewahyukan kepada nabi Nuh agar menyuruh kaumnya mengucapkan "laailahaillaAllah" (tiada tuhan selain Allah) dan ridlo nabi Nuh kepada kaumnya, maka malaikat berkata "ini adalah kalimat agung yang ketiga", maka mereka mengumpulkannya pada kua kalimat sebelumnya dan selalu mengucapkan "subhanallah wal hamdulillah wa laailahaillaAllah" dalam waktu yang lama sampai Allah mengutus nabi Ibrohim as.<br />
<br />
Ketika Allah memerintahkan nabi Inbrohim dengan perintah qurban, kemudian mengganti anaknya dengan kambing gibas, maka ketika nabi Ibrohim melihat kambing gibas tersebut, ia mengucapkan "Allahuakbar" (Allah maha Besar) karena gembira atas menggantian tersebut, maka malaikat berkata "ini adalah kalimat keempat yang mulia" maka mereka mengumpulkannya dengan tiga kalimat sebelumnya, maka mereka mengucapkan "subhanallah walhamdulillah walaailahaillaAllah waAllahuakbar".<br />
<br />
Maka ketika malaikat Jibril menceritakan hal ini kepada nabi Muhammad saw maka nabi mengucapkan karena takjub "lahaula walaquwata illa billahil 'aliyil 'adhim" (tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya milik Allah yang maha Tinggi lagi maha Agung), maka malaikat Jibril berkata "kami akan mengumpulkan kalimat ini dengan empat kalimat sebelumnya".<br />
<br />
Nabi bersabda "saya melihat lautan ketika malam mi'roj yang tidak diketahui ukurannya kecuali Allah, dan di pinggirnya terdapat malaikat berbentuk seperti burung, ia memiliki 70.000 sayap, ketika seorang hamba mengucapkan "subhanallah", maka ia akan bergerak-gerak dari tempatnya, ketika hamba tersebut mengucapkan "wal alhamdulillah" maka ia akan membentangkan sayap-sayapnya, dan ketika hamba tersebut mengucapkan "wa laailahaillaAllah" maka ia terbang, dan ketika hamba tersebut mengucapkan "wa Allahuakbar" maka ia menceburkan dirinya ke lautan tersebut, dan ketika hamba tersebut mengucapkan "wa lahaula walaquwata illa billahil 'aliyil 'adhim" maka ia keluar dari lautan dan mengngibaskan sayap-sayapnya, maka setiap sayapnya meneteskan 70.00 tetes, maka Allah menciptakan dari setiap tetes tersebut malaikat satu, kemudian mereka bertasbih dan bertahlil, dan memintakan ampun bagi yang membaca kalimat-kalimat tersebut sampai hari kiamat.<br />
<br />
<br />
Sumber : milis Reiki HijauUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-6689496356198496002008-01-01T13:05:00.001+07:002012-01-09T23:45:54.600+07:00Ibadah Kok Cari Untung!Siapa pun yang beribadah kepada Allah karena motivasi kepentingan tertentu dengan harapan dariNya, atau beribadah dalam rangka menolak bencana dari Allah, maka sesungguhnya orang tersebut tidak berpijak dengan benar sesuai SifatNya.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Kenapa demikian?Karena betapa banyaknya orang beribadah kepada Allah tidak didasari keikhlasan (Lillaahi Ta'ala), tetapi demi yang lain, kepentingan duniawi, naiknya jabatan, dagangannya laku, bahkan demi menolak balak dan bencana atau siksa.<br />
Apakah Allah Ta'ala memerintahkan kita melakukan ibadah dan menjauhi laranganNya karena sebuah sebab dan alasan-alasan tertentu?<br />
<br />
Bukankah kita beribadah karena kita harus melakukan atau menyambut sifat RububiyahNya melalui sifat Ubudiyah kita?<br />
Bukankah segalanya sudah dijamin Allah, dan segalanya dariNya, bersamaNya, menuju kepadaNya?<br />
<br />
Apakah Allah tidak layak disembah, tidak layak menjadi Tuhan, tidak layak diabdi dan diikuti perintah dan laranganNya, manakala Allah tidak menciptakan syurga dan neraka?<br />
Bukankah Rasulullah saw, mengkhabarkan, "Janganlah diantara kalian seperti budak yang buruk, jika tidak diancam ia tak pernah bekerja. Juga jangan seperti pekerja yang buruk, jika tidak diberi upah ia tidak bekerja…."<br />
<br />
Dalam kitab Zabur Allah berfirman, "Adakah orang yang lebih zalim dibanding orang yang menyembahKu karena syurga atau takut neraka? Apakah jika Aku tidak menciptakan syurga dan neraka, aku tidak pantas untuk ditaati?"<br />
Suatu hari Junaid Al-Baghdady dibangunkan oleh pamannya sekaligus gurunya, Sary as-Saqathy.<br />
"Ada apa paman?"<br />
<br />
"Aku melihat seakan-akan aku ada dihadapan Allah dan Dia berkata kepada saya….Wahai Sary, Aku menciptakan makhluk mereka merasa mencintaiKu. Begitu Aku menciptakan dunia, mereka lari semua dariKu dan tinggal sepuluh persen. Lalu Aku menciptakan syurga, sisa makhluk itu pun lari semua (ke syurga), tinggal satu persen saja. Lalu Aku memberikan cobaan kepada mereka ini, mereka pun lari semua dariKu tinggal 0,9 persen. Aku bicara pada makhlukKu yang tersisa itu yang masih bersamaKu.<br />
"Bukan dunia yang kalian kehendaki, juga bukan syurga yang kalian inginkan, juga bukan neraka yang membuat kalian lari, lantas apa yang kalian mau?"<br />
<br />
"Engkau lebih Tahu apa yang kami mau…" jawab mereka.<br />
"Aku hendak memnindihkan bencana cobaan pada kalian sebanyak nafas kalian, yang bisa menghancurkan gunung-gunung, apakah kalian masih bersabar?" TanyaKu pada mereka.<br />
Dan mereka pun menjawab, "Manakala Engkau Sendiri Yang memberi cobaan, lakukanlah sekehendakMu…."<br />
<br />
Mereka itulah hamba-hambaKu yang sebenarnya.<br />
Semua ini jadi renungan kita agar dalam setiap niat dan motivasi ibadah kita agar semata hanya menuju Allah, Lillahi Ta'ala, agar kitaterbebas dari penjara kemakhlukan, dan menyatu dalam Musyahadah denganNya. Ikhlas, adalah ruh dari seluruh ibadah kita. Bukan yang lainnya.<br />
<br />
Sumber : sufinews.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-21167015524655294082007-12-31T15:47:00.000+07:002012-01-09T23:46:03.772+07:00Mengenal Ondel-ondel Betawi<div style="text-align: justify;">
Icon Betawi ini merupakan slah satu jenis kesenian yang paling dikenal masyarakat. Kapan dan siapa pencipta ondel-ondel? Tidak ada yang tahu. Ada yang secara sembarangan mengatakan bahwa ondel-ondel bermula dari orang-orangan sawah, yang digunakan petani untuk menakut-nakuti burung. Tapi pendapat itu tak bisa dipertanggung jawabkan.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Apa arti kata ondel-ondel itu pun sampai sekarang belum jelas. Ada yang mengemukakan pendapat bahwa ondel-ondel adalah bahasa Kawi, karena manusia nusa Jawa menggunakan bahawa Kawi sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Para ahli memperkirakan ondel-ondel sudah ada di Jakarta berabad-abad yang lalu.<br />
<br />
Pedagang dari Inggris, W. Scot, mencatat dalam bukunya jenis boneka seperti ondel-ondel sudah ada pada tahun 1605. E.R. Scidmore, wisman asal Amerika yang datang ke Jawa dan tinggal cukup lama di Batavia, pada penghujung abad ke 19, melaporkan, dalam Java, The Garden of The East, adanya pertunjukan seni jalanan di Betawi berupa tarian. Schidmore tidak menyebut secara jelas apa jenis tarian yang bermain di jalanan itu. Namun dpat diperkirakan bahwa kesenian itu adalah ondel-ondel, mengingat tarian itu bermain di jalanan.<br />
<br />
Seorang seminan ondel-ondel, Bolo (alm) mengatakan bahwa ondel-ondel dahulu bernama barongan. Barongan di sini tidak ada hubungannya dengan kesenian barong yang hidup di Bali. Atau kesenian barongsai milik masyarakat Tionghoa. Yang dimaksud Bolo dengan barongan yaitu rombongan ondel-ondel senantiasa berjalan beriringan yang dalam bahasa Betawi kuno artinya serombongan. Memang pada kenyataannya, tak pernah perkumpulan ondel-ondel berjalan sendiri-sendiri, sebab jika mereka sendiri-sendiri berati tidak dalam rangka memainkan ondel-ondel. Maka, menurut keyakinan Bolo, ondel-ondel dahulu bernama barongan. Barongan lebih dikenal sebagai ondel-ondel, manakala seniman Betawi serba bisa, Benjamin Sueb, mengeluarkan lagu Ondel-Ondel yang sangat populer dan meledak pada saatnya. Bahkan kepopuleran lagu Benjamin Sueb itu tak lekang hingga saat sekarang, takala ragam dan jenis lagu bermunculan silih berganti.<br />
<br />
Boneka Raksasa Ondel-ondel berbentuk boneka raksasa. Tingginya 2,5 meter. Rangka tubuhnya dibuat dari bambu. Garis tengah tubuhnya 80 cm. Wajahnya dibuat dari kayu. Matanya besar melotot. Rambutnya dibuat dari ijuk warna hitam.<br />
<br />
Agar lebih menarik di rambutnya diberi hiasan kembang kelape. Ondel-ondel dibuat sepasang. Laki-laki dan perempuan. Diibaratkan seperti suami istri. Saat ini dibuat pula anak ondel-ondel. Ondel-ondel laki-laki wajahnya dicat merah. Diberi kumis melintang, jenggot, alis tebal dan cambang. Kadang-kadang dibuatkan caling.<br />
<br />
Ondel-ondel perempuan wajahnya dicat putih atau kuning. Diberi rias gincu, bulu mata lentik, dan alis lancip. Kadang-kadang dibuatkan tai lalat. Bahan pakaian ondel-ondel masing-masing 10 meter. Pakaian ondel-ondel laki-laki biasanya warna gelap. Jenisnya pakaian pangsi. Untuk perempuan dipilihkan warna cerah motif polos atau kembang-kembang. Jenisnya baju kurung. Keduanya mengenakan selendang. Dahulu ondel-ondel dibuat untuk keperluan upacara. Bentuknya yang raksasa dianggap memiliki kekuatan gaib.<br />
<br />
Kekuatan gaib ondel-ondel diyakini akan menjaga keselamatan kampung beserta isinya. Upacara bersih desa atau sedekah bumi selalu menampilkan ondel-ondel. Bahkan kekuatan gaibiah ondel-ondel diyakini dapat menangkal wabah penyakit yang menyerang kampung. Konon, pada masyarakat Betawi terdahulu, bila kampungnya diserang wabah penyakit pes atau sampar dan sebagainya, maka tokoh masyarakat, segera mengambil keputusan untuk menyelenggarakan bersih kampung. Segala sesaji disiapkan, termasuk menyiapkan boneka raksasa yang dikenal dengan nama ondel-ondel.<br />
<br />
Sebelum upacara bersih kampung dimulai, biasanya pimpinan ondel-ondel mengadakan upacara khusus, yang diberi nama ngukup. Ngukup adalah upacara selamatan dengan membaca jampe atau doa-doa yang dipanjatlkan kepada Tuhan, agar dalam memainkan ondel-ondel tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Atau pemain ondel-ondel, baik pemusik mapun pemanggul ondel-ondel diberikan kekuatan gaib yang dapat melawan dan mengusir wabah penyakit yang menyerang kampung. Perlengkapan ngukup terdiri atas kembang tujuh rupa, lisong, kopi pahit, kopi manis, air purtih, teh manis, teh tawar, kue-kue tujuh macam, menyan, bubur merah putih, rujak tujuh rupa, dan pendupaan yang sudah disapkan dengan isinya.<br />
<br />
Dalam ngukup itu, biasanya pemimpin ondel-ondel bergerak mengelilingi alat musik dan ondel-ondel yang akan dimainkan, sambil membaca rapal mantera. Satu persatu alat musik diasapi dan terutama ondel-ondel serta pemanggul odel-ondel. Asap pendupaan yang menyebar kesegala arah dengan aroma menyannya diyakini akan memberikan kekuatan lahir bartin kepada semua pemain.<br />
<br />
Berubah Fungsi Tapi saat ini fungsi ondel-ondel tidak seperti jaman dulu. Ondel-ondel ditanggap untuk berbagai acara. Mengarak penganten sunat, perkawinan, peresmian, pawai, dan sebagainya. Dulu mereka juga suka ngamen. Terutama pada hari tahun baru masehi maupun imlek. Tarian ondel-ondel diiringi musik tabuhan ondel-ondel.<br />
<br />
Alat musiknya berupa kendang, terompet, kenong, dan gong. Musik pengiring ini tidak mutlak. Ondel-ondel bisa juga diiringi tanjidor. Biasanya ondel-ondel main dari pagi sampai sore. Maka itu penari atau pembawa ondel-ondel dipilih yang kuat. Grup ondel-ondel yang masih sering tampil antara lain : Grup Surya Jaya pimpinan Bolo (karena Bolo sudah meninggal, kini dipimpin oleh putranya, Subur), Jakarta Pusat; Grup Irma Irama pimpinan Andi Suandi, Jakarta Timur; Grup Beringin Sakti pimpinan M. Yasin, Jakarta Pusat; gurp Jayakarta pimpinan Abdul Rahman, Jakarta barat; dan lain-lain.<br />
<br />
Untuk kebutuhan dunia pariwisata Jakarta dan Indonesia pada umumnya, bersamaan pula dengan fungsinya yang berubah, wajah ondel-ondel ditampilkan lebih ramah, tidak menyeramkan seperti aslinya. Matanya tidak lagi melotot. Giginya tidak lagi bercaling (bertaring). Bahkan di wajahnya tersungging seulas senyum dan keramahan. Penampilan ondel-ondel kini sudah trendy dan cool, sehingga siapa pun yang memandangnya akan senang. Kini tidak sedikit pengrajin souvenir, memproduksi ondel-ondel dalam berbagai bentuk (gantungan kunci, hiasan dinding, pensil, tshirt (kaos oblong), hiasan piring, dan sebagainya.<br />
<br />
Tidak kurang juga ondel-ondel menginspirasi seniman lain. Misalnya menjadi obyek lukisan. Salah seorang pelukis Betawi kenamaan adalah Drs. H. Sarnadi Adam. Pelukis kelahiran kampung Simprug, Kebayoran Lama, dan alumnus STSI Yogyakarta, ini kerap menggunakan ondel-ondel sebagai obyek lukisannya yang beraliran dekoratif.<br />
<br />
Kiprah Sarnadi diikuti pula oleh pelukis muda Betawi, Yakoub Elka. Yakoub yang beraliran naifisme sering pula mengangkat ondel-ondel sebagai obyek lukisannya. Rasanya, ondel-ondel akan terus hidup meski senimannya sudah mati.<br />
<br />
<br />
Penulis : Yahya Andi Saputra (Ketua Badan Pemberdayaan Budaya Betawi)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-39629841101000131352007-12-31T15:24:00.000+07:002012-01-09T23:46:20.459+07:00Musik Tradisional Betawi<div style="text-align: justify;">
Penduduk Betawi sejak awal sudah sangat heterogin. Kesenian Betawi lahir dari perpaduan berbagai unsur etnis dan suku bangsa yang ada di Betawi. Seni musik Betawi tidak terhindar dari proses perpaduan itu. Dalam musik Betawi kental pengaruh Barat, Tionghoa, Arab, Melayu, Sunda, dan lain-lain.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Musik tanjidor diduga berasal dari bangsa Portugis yang datang ke Betawi pada abad ke 14 sampai 16. Menurut sejarawan, dalam bahasa Portugis ada kata tanger. Kata tanger artinya memainkan alat musik. Memainkan alat musik ini dilakukan pada pawai militer atau upacara keagamaan. Kata tanger itu kemudian diucapkan menjadi tanjidor.<br />
<br />
Ahli musik dari Belanda bernama Ernst Heinz berpendapat tanjidor asalnya dari para budak yang ditugaskan main musik untuk tuannya.<br />
<br />
Sejarawan Belanda bernama Dr. F. De Haan juga berpendapat orkes tanjidor berasal dari orkes budak pada masa kompeni. Pada abad ke 18 kota Batavia dikelilingi benteng tinggi. Tidak banyak tanah lapang. Para pejabat tinggi kompeni membangun villa di luar kota Batavia. Villa-villa itu terletak di Cililitan Besar, Pondok Gede, Tanjung Timur, Ciseeng, dan Cimanggis.<br />
<br />
Di villa-villa inilah terdapat budak. Budak-budak itu mempunyai keahlian. Di antaranya ada yang mampu memainkan alat musik. Alat musik yang mereka mainkan antara lain : klarinet, piston, trombon, tenor, bas trompet, bas drum, tambur, simbal, dan lain-lain. Para budak pemain musik bertugas menghibur tuannya saat pesta dan jamuan makan.<br />
<br />
Perbudakan dihapuskan tahun 1860. Pemain musik yang semula budak menjadi orang yang merdeka. Karena keahlian bekas budak itu bermain musik, mereka membentuk perkumpulan musik. Lahirlah perkumpulan musik yang dinamakan tanjidor.<br />
<br />
Musik tanjidor sangat jelas dipengaruhi musik Belanda. Lagu-lagu yang dibawakan antara lain : Batalion, Kramton, Bananas, Delsi, Was Tak-tak, Welmes, Cakranegara. Judul lagu itu berbau Belanda meski dengan ucapan Betawi. Lagu-lagu tanjidor bertambah dengan membawakan lagu-lagu Betawi. Dapat dimainkan lagu-lagu gambang kromong, seperti : Jali-Jali, SurilangSiring Kuning, Kicir-Kicir, Cente Manis, stambul, dan persi.<br />
<br />
Tanjidor berkembang di daerah pinggiran Jakarta, Depok, Cibinong, Citeureup, Cileungsi, Jonggol, Parung, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Di daerah-daerah itu dahulu banyak terdapat perkebunan dan villa milik orang Belanda.<br />
<br />
Pada tahun 1950-an orkes tanjidor melakukan pertunjukan ngamen. Khususnya pada tahun baru masehi dan tahun baru Cina (imlek). Dengan telanjang kaki atau bersandal jepit mereka ngamen dari rumah ke rumah. Lokasi yang dipilih biasanya kawasan elite, seperti : Menteng, Salemba, Kebayoran Baru. Daerah yang penduduknya orang Belanda. Atau daerah lain yang penduduknya memeriahkan tahun baru. Pada tahun baru Cina biasanya tanjidor ngamen lebih lama. Karena tahun baru Cina dirayakan sampai perayaan Capgomeh, yaitu pesta hari ke-15 imlek.<br />
<br />
Pada tahun 1954 Pemda Jakarta melarang tanjidor ngamen ke dalam kota. Alasan pelarangan tidak diketahui. Pelarangan ngamen membuat seniman tanjidor kecewa. Sebab pendapatan mereka jadi berkurang. Mereka hanya menunggu panggilan untuk memeriahkan hajatan atau pesta rakyat.<br />
<br />
Sampai saat ini grup-grup tanjidor masih bersifat amatir. Mereka main kalau ada panggilan. Grup tanjidor yang kini menonjol adalah Putra Mayangsari pimpinan Marta Nyaat di Cijantung Jakarta Timur dan Pusaka pimpinan Said di Jagakarsa Jakarta Selatan.<br />
<br />
<b>Rebana Biang</b><br />
<br />
Kong Sa’anan seniman rebana biang. Umurnya 90 tahun. Tinggal di Bojong Gede Depok. Dia generasi ke-9 dari keluarga seniman rebana biang. Meski sudah tua dia selalu bersemangat jika diajak bicara rebana biang.<br />
<br />
Menurut Kong Sa’anan rebana biang sampai di Betawi dibawa oleh pasukan Mataram pimpinan Sultan Agung. Ketika itu rebana biang berfungsi sebagai hiburan dan sarana melakukan kegiatan tarekat. Namun diperkirakan rebana biang sudah ada sebelum Agama Islam.<br />
<br />
Disebut rebana biang karena salah satu rebananya berbentuk besar. Rebana biang terdiri dari tiga buah rebana. Ketiga rebana mempunyai nama. Yang kecil bergaris tengah 30 cm diberi nama gendung. Yang berukuran sedang bergais tengah 60 cm dinamai kotek. Yang paling besar bergaris tengah 60 – 80 cm dinamai biang. Karena bentuknya yang besar, rebana biang sukar dipegang. Untuk memainkannya para pemain duduk sambil menahan rebana.<br />
<br />
Dalam membawakan sebuah lagu, ketiga reban itu mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Biang berfungsi gong. Gendung dipukul secara rutin untuk mengisi irama pukulan sela dari biang. Kotek lebih kepada improvisasi dan pemain kotek biasanya paling mahir.<br />
<br />
Setiap grup rebana biang mempunyai perbendaharan lagu berbeda-beda. Meskipun judul lagunya sama namun cara membawakannya cukup berbeda. Lagu rebana biang ada dua macam. Pertama berirama cepat, disebut lagu Arab atau lagu nyalun. Kedua berirama lambat, disebut lagu rebana atau lagu Melayu. Jenis lagu pertama antara lain berjudul : Rabbuna Salun, Allahah, Allah Aisa, Allahu Sailillah, Hadro Zikir. Termasuk jenis kedua berjudul : Alfasah, Alaik Soleh, Dul Sayiduna, Dul Laila, Yulaela, Sollu Ala Madinil Iman, Anak Ayam Turun Selosin, Sangrai Kacang, dan lain-lain.<br />
<br />
Penamaan lagu Arab dan lagu Melayu tidak berhubungan dengan syair lagunya. Tetapi pada cepat dan lambatnya irama lagu. Cepat dan lambatnya irama lagu dibutuhkan untuk mengiringi tari. Tari yang diiringi rebana biang ialah tari Blenggo.<br />
<br />
Dahulu grup rebana biang banyak tersebar seperti di Kalibata Tebet, Condet, Rambutan, Kalisari, Ciganjur, Bintaro, Cakung, Lubang Buaya, Sugih Tanu, Ciseeng, Pondok Cina, Pondok Terong, Sawangan, Pondok Rajeg, Gardu Sawah, Bojong Gede, dan sebagainya.<br />
<br />
Keberadaan rebana biang saat ini sangat menghawatirkan. Grup rebanan biang Pusaka di Ciganjur masih bertahan. Grup ini dipimpin oleh Abdulrahman. Namun personalia grup ini sebagian besar sudah tua. Kemungkinan grup inipun akan hilang karena kesulitan mencari kader yang berminat menggeluti rebana biang.<br />
<br />
Kong Sa’anan sudah berusia 90 tahun. Pada tahun 1950-an grup rebana biang Kong Sa’anan sangat ditunggu-tunggu pementasannya. Konon Kong Sa’anan mempunyai Ronggeng Gaib yang selalu menyertai pementasannya. Ronggeng Gaib inilah yang menyedot dan menghipnotis penonton. Sehingga penonton dengan sukarela bertahan samapi pagi.<br />
<br />
Kong Sa’anan kini tidak mungkin lagi pentas dengan grup rebana biangnya. Rebana biang yang telah digeluti leluhurnya sejak jaman Mataram, telah dijual. Bagaiman nasib si Ronggeng Gaib selanjutnya? Walallahu ‘alam.<br />
<br />
<b>Rebana Hadroh</b><br />
Sejak kecil Mudehir telah tuna nerta. Dia tinggal di sebuah rumah sederhana di kampung Pondok Pinang Jakarta Selatan. Tetangganya seorang Betawi kaya yang memiliki pabrik batik cap. Setiap hari Mudehir mendengar kesibukan buruh yang bekerja pabrik batik cap itu. Suara hentakan bertalu-talu para buruh itu membangkitkan inspirasi dan imajinasi bagi Mudehir. Semakin didengarkan, suara-suara itu semakin memperkaya batin Mudehir.<br />
<br />
Feeling berkesenian Mudehir sangat kuat. Suatu hari dia diajak bermain rebana. Dengan senang hati dia ikut ajakan itu. Ternyata perkumpulan rebana yang mengajaknya adalah perkumpulan rebana hadroh. Bagi Mudehir pukulan-pukulan rebana hadroh terasa tidak asing di telinganya. Bahkan malah sudah sangat akrab. Ternyata pukulan rebana hadroh tidak jauh berbeda dengan suara-suara yang tiap hari didengar dari pabrik batik cap.<br />
<br />
Para seniman rebana mengatakan cara memainkan rebana hadroh bukan dipukul biasa tapi dipukul seperti memainkan gendang. Rebana hadroh terdiri dari tiga instrumen rebana. Pertama disebut Bawa. Kedua disebut Ganjil atau Seling. Ketiga disebut Gedug. Bawa berfungsi sebagai komando, irama pukulannya lebih cepat. Ganjil atau Seling berfungsi saling mengisi dengan Bawa. Gedug berfungsi sebagi bas.<br />
<br />
Jenis pukulan rebana hadroh ada empat, yaitu : tepak, kentang, gedug, dan pentil. Keempat jenis pukulan itu dilengkapi dengan naman-nama irama pukulan. Nama irama pukulan, antara lain : irama pukulan jalan, sander, sabu, pegatan, sirih panjang, sirih pendek, pegatan, dan bima.<br />
<br />
Lagu-lagu rebana hadroh diambil dari syair Diiwan Hadroh dan syair Addibaai. Yang khas dari pertunjukan rebana hadroh adalah Adu Zikir. Dalam Adu Zikir tampil dua grup yang silih berganti membawakan syair Diiwan Hadroh. Grup yang kalah umumnya grup yang kurang hafal membawakan syair Diiwan Hadroh.<br />
<br />
Rebana hadroh pernah ada di kampung Grogol Utara, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Kalibata, Duren Tiga, Utan Kayu, Kramat Sentiong, Paseban. Mudehir menjadi tokoh legendaris dalam kesenian rebana hadroh. Mudehir memiliki keterampilan tehnis yang sempurna. Variasi pukulannya sangat kaya. Bahkan dengan kakinya pun suara rebana masih sempurna. Suaranya indah. Daya hafalnya atas syair Diiwan Hadroh sangat baik. Mudehir wafat pada tahun 1960. Sepeninggal Mudehir rebana hadroh semakin surut. Kini rebana hadroh tinggal kenangan.<br />
<br />
<b>Rebana Dor</b><br />
<br />
Rebana Dor jenis rebana yang fleksibel. Reban Dor dapat digabung pada semua rebana. Dapat dimainkan bersama Rebana Ketimpring, Rebana Hadroh, dan orkes gambung.<br />
<br />
Ciri khas Rebana Dor terletak pada irama pukulan yang tetap sejak awal lagu sampai akhir. Cairi lain adalah lagu Yaliil. Yaitu bagian solo vokal sebagai pembukaan lagu. Lagu Yaliil mengikuti nada atau notasi lagu membaca Al-Qur’an. Namanya antara lain : Shika, Hijaz, Nahawan, Rosta, dan lain-lain. Cara memegang Rebana Dor terkadang bertumpu pada lutut kiri kanan. Tangan kiri dan kanan bebas memukul reban.<br />
Syair lagu Rebana Dor diambil dari berbagai sumber. Dapat diambil dari syair Syarafal Anam, Mawalidil Muhammadiyah, Diiwan Hadroh, Addiibai dan lain-lain.<br />
<br />
Rebana Dor lebih banyak persamaannya dengan Rebana Kasidah. Perkembangan Rebana Kasidah sangat pesat sehingga menggeser Rebana Dor. Lagi pula Rebana Kasidah lebih diminati remaja putri. Rebana Dor hanya dimainkan oleh orang-orang tua. Rebana Kasidah lebih enak ditonton karena pemainnya remaja putri. Rebana Dor didukung pemain leki-laki yang sudah berusia lanjut.<br />
<br />
H. Naiman dari kampung Grogol Utara, Arifin dari kampung Kramat Sentiong, dan H. Abdurrahman dari kampung Klender adalah tokoh-tokoh Rebana Dor. Sayangnya ketiga orang ini tidak mempunyai penerus. Sehingga Rebana Dor tidak berkembang.<br />
<br />
<b>Rebana Burdah*</b><br />
<br />
Keluarga Ba’mar, Azmar, dan Kathum berasal dari Mesir. Keluarga ini telah menetap di Betawi lebih dari tiga generasi. Mereka tinggal di Kampung Kuningan Barat, Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Salah seorang sesepuh mereka yaitu Sayyid Abdullah Ba’mar melahirkan kesenian Rebana Burdah. Dan menamai grupnya dengan naman Firqah Burdah Ba’mar. Abdullah Ba’mar secara intensif membina Rebana Burdah. Semua anak cucunya dianjurkan belajar Rebana Burdah.<br />
<br />
Kehadiran Firqah Burdah Ba’mar awalnya untuk mengisi waktu luang menjelang atau sesudah pengajian. Dengan disajikannya Rebana Burdah, pengajian terasa lebih meriah dan tidak membosankan. Karena main di forum pengajian, lagu-lagu yang dinyanyikan diambil dari syair Al-Busyiri. Syair ini berisi puji-pujiab kepada Nabi Muhammad.<br />
<br />
Rebana Burdah ternyata disenangi oleh keluarga keturuan Arab. Maka setiap ada kegiatan ditampilkanlah Rebana Burdah. Lagu-lagunya masih tetap dari syair Al-Busyiri.<br />
<br />
<b>Rebana Maukhid*</b><br />
<br />
Munculnya jenis kesenian Rebana Maukhid tidak lepas dari nama Habib Hussein Alhadad. Habib inilah yang mengembangkan Rebana Maukhid. Habib Hussen mempelajari kesenian rebana dari Hadramaut. Rebana Maukhid yang asli hanya dua buah. Tapi Habib Hussein mengembangkannya menjadi empat sampai 16 buah.<br />
<br />
Profesi sehari-hari Habib Hussein adalah muballig. Untuk lebih memeriahkan tablig, Habib Hussein menyanyikan shalawat diiringi rebana. Syair shalawat yang dinyanyikan diambil dari karya Abdullah Alhadad.<br />
<br />
Keberadaan Rebana Maukhid bukan semata-mata untuk pertunjukan, tapi sebagai pengis acara tablig. Tidak ada rancangan khusus berkenaan dengan pementasan. Apalagi rencana pengembangan dan perluasan wilayah. Rebana Maukhid hanya ada di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kalaupun di daerah lain ada Rebana Maukhid, mungkin dilakukan oleh murid Habib Hussein Alhadad.<br />
<br />
<b>Rebana Ketimpring</b><br />
<br />
Rebana Ketimpring jenis rebana yang paling kecil. Garis tengahnya hanya berukuran 20 sampai 25 cm. Dalam satu grup ada tiga buah rebana. Ketiga rebana itu mempunyai sebutan, yaitu rebana tiga, rebana empat, dan rebana lima. Rebana lima berfungsi sebagai komando. Sebagai komando, rebana lima diapit oleh rebana tiga dan rebana empat. Rebana Ketimpring ada dua macam. Pertama Rebana Ngarak. Kedua Rebana Maulid.<br />
<br />
Sesuai dengan namanya, Rebana Ngarak berfungsi mengarak dalam suatu arak-arakan. Rebana Ngarak biasanya mengarak mempelai pengantin pria menuju ke rumah mempelai pengantin wanita. Syair lagu Rebana Ngarak biasanya shalawat. Syair shalawat itu diambil dari kitab maulid Syarafal Anam, Addibai, atau Diiwan Hadroh. Karena berfungsi mengarak itulah, Rebana Ngarak tidak statis di satu tempat saja.<br />
<br />
Rebana Ngarak saat ini berkembang dengan baik. Banyak remaja dan pemuda mempelajarinya. Dalam grup Rebana Ngarak dipelajari pula berbalas pantun dan silat. Dalam upacara ngarak penganten biasanya ada dialog berbalas pantun dan atraksi silat. Grup Rebana Ngarak terdapat di berbagai kampung. Misalnya di kampung Paseban, Kwitang, Karang Anyar, Kali Pasir, Kemayoran, Tebet, Kayu Manis, Lobang Buaya, Condet, Ciganjur, Grogol, Kebayoran Lama, Pejaten, Pasar Minggu, Kalibata, dan lain-lain.<br />
<br />
Rebana Maulid sesuai dengan namanya berfungsi sebagai pengiring pembacaan riwayat nabi Muhammad. Kitab maulid yang biasa dibaca Syarafal Anam karya Syeh Albarzanji dan kitab Addibai karya Abdurrahman Addibai. Tidak seluruh bacaan diiringi rebana. Hanya bagian tertentu seperti : Assalamualaika, Bisyahri, Tanaqqaltu, Wulidalhabibu, Shalla ‘Alaika, Badat Lana, dan Asyrakal. Bagian Asyrakal lebih semangat karena semua hadirin berdiri.<br />
<br />
Pembacaan maulid nabi dalam masyarakat Betawi sudah menjadi tradisi. Pembacaan maulid tidak terbatas pada bulan mulud (Rabiul Awwal) saja. Setiap acara selalu ada pembacaan maulid. Apakah khiatanan, nujuhbulanin, akekah, pernikahan, dan sebagainya.<br />
<br />
Pukulan Rebana Maulid berbeda dengan pukulan Rebana Ngarak. Nama-nama pukulan Rebana Maulid disebut : pukulan jati, pincang sat, pincang olir, dan pincang harkat.<br />
<br />
Dahulu ada seniman Rebana Maulid yang gaya pukulannya khas. Seniman ini bernama Sa’dan, tinggal di Kebon Manggis, Matraman. Sa’dan memperoleh inspirasi pukulan rebana dari gemuruh air hujan. Gayanya disebut Gaya Sa’dan.<br />
Minat generasi muda belajar Rebana Maulid sangat kurang. Kini pembacaan maulid Nabi Muhammad sudah jarang diiringi rebana.<br />
<br />
<b>Rebana Kasidah*</b><br />
<br />
Rebana Kasidah termasuk yang paling populer. Setiap kampung terdapat grup Rebana Kasidah. Peneliti musik rebana menganggap jenis Rebana Dor mengilhami munculnya Rebana Kasidah.<br />
<br />
Sejak awal Rebana Kasidah sudah disenangi, khususnya oleh remaja putri. Ini yang membuat pesatnya perkembangan Rebana Kasidah. Tidak ada unsur ritual dalam penampilan Rebana Kasidah. Maka Rebana Kasidah bebas bermain di mana saja dan dalam acapa apa saja.<br />
<br />
Tahun 1970 sampai 1980-an festival kasidah marak dilaksanakan. Grup pemenang festival ditampilkan pada acara-acara penting. Ada pula grup yang merekam ke pita kaset. Kaset rekaman itu laku dijual.<br />
<br />
Penyanyi Rebana Kasidah yang terkenal adalah Hj. Rofiqoh Darto Wahab, Hj. Mimi Jamilah, Hj. Nur Asiah Jamil, Romlah Hasan, dan lain-lain.<br />
<br />
Rebana Kasidah terus berkembang. Syairnya tidak terbatas pada bahasa Arab. Ada yang bahasa Indonesia, Sunda, Jawa, dan sebagainya. Bahkan kini ada grup kasidah modern.<br />
<br />
sumber : (kampungbetawi.com)</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-24009070668347313972007-12-31T15:21:00.000+07:002012-01-09T23:46:33.035+07:00Sadarlah dalam Duniamu<div class="entry-content" style="text-align: justify;">
<div class="entry-body">
Sadarlah dari tidurmu (terlena) sebelum engkau jatuh sakit parah, atau mendekati dengan ajalmu. Kemudian dipanggilkan dokter-dokter. Mereka mengatakan bahwa sakitmu tidak diharapkan kesembuhannya.<br />
Lalu engkau berwasiat dan hartamu telah di hitung. Selanjutnya lidahmu terasa berat, tidak bisa berbicara dengan saudara-saudaramu, tidak mengenal para tetangga yang menjengukmu.<br />
<a name='more'></a><br /><br /><br />
Berkeringat di tepi dahi dengan peluh dingin. Berturut-turut engkau hanya bisa merintih. Telah tetap keyakinanmu dan terangkatlah pelupuk matamu. Dan benar dugaanmu sekarang.<br /><br /><br />
Lidahmu menjadi keluh, dan saudara-saudaramu yang ada di kanan dan kirimu menangis. di datangkan anak-anakmu mendekat namun engkau telah di larang Tuhan untuk berbicara.<br /><br /><br />
Lidahmu keluh. Engkau tidak bisa berkata dengan lancar. Dan terbukalah qadha Tuhan bagimu. Dicabutlah nywamu dari tubuh. Lalu dinaikkan ke langit. Saudara-saudaramu berkumpul. Didatangkan kain kafan.<br />
Orang-orang mengunjungimu. Orang yang dengki merasa senang atas kejadian ini. Ahli keluargamu lalu memalingkan perhatian kepada harta yang kau tinggalkan. Sementara dirimu tergadaikan dengan amal-amal perbuatanmu sendiri.<br />
(Al Imam Al Ghazali)</div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-39535362897029820312007-12-31T15:02:00.000+07:002012-01-09T23:49:17.494+07:00Alkisah Ulama-ulama Tanah Betawi<div style="text-align: justify;">
Melaksanakan ibadah haji saat ini -- dengan pesawat udara -- hanya perlu waktu 10 jam. Tidak demikian ketika perjalanan masih menggunakan kapal layar. Perlu waktu berbulan-bulan, mungkin lebih setahun, dengan berbagai resiko selama pelayaran.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<o:p></o:p>Dalam suasana demikian, sejak abad ke-18 orang Betawi banyak yang pergi ke kotasuci Mekah. Mereka menjalankan ibadah haji. Karena perjalanan yang begitu sulit, setelah menunaikan rukun Islam ke-5, banyak yang tidak kembali ke tanah air dan bermukim di Mekah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<o:p></o:p>Mereka yang bermukim di <st1:city><st1:place></st1:place></st1:city>sana menggunakan <strong>Al Batawi</strong> sebagai nama keluarga. Menjadi kebiasaan para pemukim ketika itu menjadikan nama <st1:place></st1:place>kota asalnya sebagai nama keluarga. Misalnya, <strong>Syech Abdul Somad al Falimbani</strong> dari Palembang, <strong>Syech Arsyad Albanjari</strong> dari Banjarmasin, <strong>Syech Basuni Imran al Sambasi</strong> dari Sambas, dan <strong>Syech Nawawi al Bantani</strong> dari Banten.<br />
<br />
Masih dengan kapal layar, pada pertengahan abad ke-19 (1834), Syech Junaid, seorang ulama Betawi, mulai bermukim di Mekah. Ia pun memakai nama al-Betawi. Ia amat termashur karena menjadi imam di Masjidil Haram. <strong>Syech Junaid al Betawi</strong>, yang diakui sebagai syaikhul masyaikh para ulama mashab Syafi'ie, juga mengajar agama di serambi Masjidil Haram. Muridnya banyak sekali. Bukan hanya para mukiman dari <st1:country-region><st1:place></st1:place></st1:country-region>Indonesia, juga mancanegara. Nama Betawi menjadi termashur di tanah suci berkat Syech kelahiran Pekojan, Jakarta Barat, ini.<br />
<br />
<b>Syech Junaid</b> mempunyai dua orang putera dan dua orang puteri. Salah satu puterinya menikah dengan<strong> Abdullah al Misri</strong>, seorang ulama dari Mesir, yang makamnya terdapat di Jatipetamburan, Jakarta Pusat. Seorang puteri lainnya menikah dengan Imam Mujitaba. Sedangkan kedua puteranya, Syech Junaid As'ad dan Arsyad, menjadi pelanjut ayahnya mengajar di Masjidil Haram. Syeh Junaid wafat di Mekah pada 1840 dalam usia 100 tahun.<br />
<br />
Di antara murid Syeh Junaid yang sampai kini kitab-kitabnya masih tersebar di dunia Islam adalah <strong>Syech Nawawi al Bantani</strong>, keturunan pendiri kerajaan Islam Banten, <strong>Maulana Hasanuddin</strong> (putera Syarif Hidayatullah). Karenanya, setiap haul <strong>Syech Nawawi</strong>, selalu dibacakan fatihah untuk arwah Syech Junaid.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<o:p></o:p>Imam Mujitaba, yang menetap di Mekah, menikah dengan putri Syech Junaid. Pasangan ini menurunkan guru Marzuki, tokoh ulama Betawi dari Cipinang Muara, Jakarta Timur. Karena alimnya, guru Mujitaba diberi gelar waliyullah oleh masyarakat Islam di tanah suci. Menurut budayawan Betawi, Ridwan Saidi, guru Mujitaba satu angkatan dengan mukimin <st1:country-region><st1:place></st1:place></st1:country-region>Indonesia lainnya seperti <strong>Syech Nawawi al Bantani</strong> dan <strong>Syech Ahmad Khatib al Minangkabawi</strong>.<br />
<br />
Sedangkan putera almarhum guru Marzuki, yang hingga kini memiliki perguruan di Rawabunga, Jakarta Timur, mendapat gelar birulwalidain karena begitu berhidmatnya kepada kedua orang tuanya. Guru Marzuki memiliki sejumlah murid yang kemudian menjadi ulama terkemuka di Indonesia, seperti <strong>KH Abdullah Syafi'ie</strong> dari perguruan Assyafiiyah dan <strong>KH Tohir Rohili</strong> dari perguruan Tohiriah di<strong><em> </em></strong>Bukitduri<strong><em> </em></strong>Tanjakan, Jakarta Timur. Kedua perguruan Islam (Assyafiiyah dan Tahiriah) itu kini berkembamng pesat sekali. Keduanya memiliki sekolah mulai dari TK sampai perguruan tinggi.<br />
<br />
KH Abdullah Sjafi'ie (wafat 3/9-1985) bersama putera-puterinuya menangani 63 lembaga pendidikan Islam. Sedangkan masjid Al-Barkah di Kampung Bali Matraman, Jakarta Selatan, yang dibangun pada 1933 saat kyai berusia 23 tahun, kini merupakan masjid yang megah.<br />
<br />
Mushola bekas kandang sapi itulah yang kemudian menjadi cikal bakal perguruan Asyafiiyah. Kini pengajian Ahad pagi di Masjid Ak-Barkah selalu yang diikuti ribuan jamaah. KH Abdullah Syafi'ie perguruannya menghasilkan ribuan orang diantara mereka kini menjadi tokoh agama dan pimpinan majelis taklim di berbagai tempat di <st1:country-region><st1:place></st1:place></st1:country-region>Indonesia.<br />
<br />
KH Abdullah Syafi'ie adalah figur yang mampu mengkombinasikan dua arus besar pemikiran yang berkembang di lingkungan masyarakat Islam. Dalam diri beliau tercermin betul warna NU dan Muhammadiyah-an. Toh beliau mampu menjadikan diri sebagai model kombinasi yang menarik itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p>Kalau KH Abdullah Sjafii pada Pemilu 1955 berkampanye untuk partai Masyumi. Maka, rekan seangkatannya, KH Tohir Rohili selama dua periode pernah menjadi anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan. Seperti juga KH Abdullah Syafiie,ia mulai berdakwah keliling <st1:city><st1:place></st1:place></st1:city>Jakarta dengan bersepeda. Tiap Ahad pagi, di majelisnya yang juga merupakan kediamannya, diadakan pengajian, yang jamaahnya cukup banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p>Ulama Betawi, angkatan KH Abdullah Syafii dan KH Tohir Rohili, yakni <strong>Mualim Rojiun, KH Nur Ali</strong>, Bekasi, sangat ditakuti oleh Belanda karena keberaniannya di front depan Bekas -- Karawang -- Purwakarta<strong>. KH Zayadi dari Klender, Mualim Tabrani</strong>, <strong>Paseban</strong>, dan sejumlah kyai lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p><br />
Ulama Betawi sesudah angkatan ini adalah <strong>KH Syafii Al Hazami</strong>, mantan ketua MUI Jakarta Raya, yang memiliki belasan perguruan Islam di Ibukota. Kemudian <strong>KH Abdurahman Nawi</strong>, yang kini memiliki tiga buah pesantren yang kesemuanya bernama Al-Awwabin, di Tebet, Depok I, dan Tugu (Sawawangan Depok). Tiga pesantrennya itu memiliki ribuan santri sejak tingkat TK sampai SLTA.<br /><br />Bersamaan dengan KH Abdurahman Nawi yang memiliki tiga pesantren -- sebuah di Tebet (Jakarta Selatan) dan dua di Depok -- <strong>KH Abdul Rasyid AS</strong>, putera almarhum KH Abdullah Sjafii, kini juga membangun majelis taklim di Pulau Air, Sukabumi. Di sini dia telah menghasilkan santri-santri yang memperdalam Alquran. Termasuk belasan orang yang telah menjadi penghafal (hafidz).<br /><br />Sementara, kakaknya, Hj Tuty Alawiyah AS, kini tengah mengembangkan Perguruan dan Universitas Asyafiiyah, di Jatiwaringin, Jakarta Timur. KH Abdurahman Nawi sendiri merupakan salah seorang murid KH Abdullah Sjafii. KH Abdul Rasyid kini juga tengah menyiapkan pembangunan Universitas Islam KH Abdullah Sjafii dan rumah sakit Islam di Sukabumi di atas tanah seluas 28 hektar.<br /><br />Satu angkatan dengan kedua ulama itu adalah <strong>Habib Abdurahman Alhabsyi</strong>, putera <strong>Habib Muhammad Alhabsji</strong> dan cucu <strong>Habib Ali Kwitang</strong>. Pada awal abad ke-20 Habib Ali mendirikan madrasah modern dengan sistem kelas yang diberi nama Unwanul Falah. Perguruan Islam yang juga menampung murid-murid wanita ini, sayang, terhenti pada masa proklamasi. Karena itulah, Habib Ali yang meninggal tahun 1968 dalam usia 102 tahun dianggap sebagai guru para ulama Betawi, banyak diantara mereka pernah belajar di sekolahnya.<br /><br />Dia adalah murid <strong>Habib Usman Bin Yahya</strong>, yang pernah menjadi Mufti Betawi. Hampir bersamaan datang dari Hadramaut <strong>Habib Ali bin Husein Alatas</strong>. Dia bersama <strong>Habib Salim Bin Jindan </strong>banyak ulama Betawi yang belajar kepadanya. Termasuk <strong>KH Abdullah Syafii</strong>, <strong>KH Tohir Rohili</strong>, dan <strong>KH Sjafii Alhazami</strong>. Yang belakangan ini kelahiran Gang Abu, Batutulis, Jakarta Pusat.<br /><br />Salah seorang ulama Betawi kelahiran Matraman yang merupakan penulis produktif adalah KH Ali Alhamidy. Dia telah menulis tidak kurang dari 19 kitab dan buku, seperti Godaan Setan. Menurut budayawan Betawi Ridwan Saidi, <strong>KH Ali Alhamidy</strong> setiap minggu membuat naskah khotbah Jumat yang digunakan para khotib di masjid-masjid. Tidak hanya di <st1:city><st1:place></st1:place></st1:city>Jakarta tapi di Sumatera. Termasuk masjid-masjid ahlussunah wal jamaah, sekalipun tulisannya lebih kental kearah Muhammadiyah. Tatkala masuk penjara dalam Orde Lama karena kedekatannya dengan Masyumi, ia berhenti menulis. Dan, akhirnya penguasa mengijinkan ia menulis naskah khutbah Jumat dari balik terali penjara.<br /><br />Sampai tahun 1970-an, dikenal luas nama ulama <strong>KH Habib Alwi Jamalullail</strong>, yang telah beberapa kali mendekam di penjara, baik pada masa Orla maupun Orba, karena keberaniannya mengkritik pemerintah, yang kala itu dianggap tabu. Perjuangannya kemudiann diteruskan oleh puteranya, <strong>Habib Idrus Djamalullail</strong>, yang pada tahun 1995 mengajak demo alim ulama Betawi ke DPR menolak SDSB.</div>
<div style="text-align: justify;">
<o:p></o:p>Keluarga Jamalullain termasuk generasi awal yang datang ke <st1:country-region><st1:place></st1:place></st1:country-region>Indonesia dari Hadramaut pada abad ke-18. Mereka banyak terdapat di Aceh. Yang Dipertuan Agung <st1:place></st1:place>Malaysia sekarang ini juga dari keluarga Jamalulail.<br /><br />Islamisasi di Betawi mendapatkan momentum baru tatkala Sultan Agung melancarkan dua kali ekspedisi ke Batavia untuk menyerang VOC. Terlepas ekspedisi ini tidak berhasil menyingkirkan penjajah Belanda, tapi dari segi kultural, ekspedisi itu mencapai hasil yang mempesona. <st1:place></st1:place>Para tumenggung Mataram, setelah gagal mengusir Belanda, setelah tinggal di <st1:place></st1:place>Jakarta, banyak menjadi jurudakwah yang handal. Mereka telah memelopori berdirinya surau-surau di Jakarta -- yang kini menjadi masjid -- seperti Masjid Kampung Sawah, Jembatan Lima, yang didirikan pada 1717.<br /><br />Salah seorang ulama besar dari kampung ini adalah guru Mansyur. Ia lahir tahun 1875. Ayahnya bernama <strong>Abdul Hamid Damiri al Betawi</strong>. Pada masa remaja dia bermukim di Mekah. Di <st1:city><st1:place></st1:place></st1:city>kota suci ini dia berguru pada sejumlah ulama Mekah, seperti <strong>Syech Mujitaba bin Ahmad Al Betawi</strong>. Guru Mansyur sewaktu-waktu hadir dalam majelis taklim Habib Usman, pengarang kitab Sifat Duapuluh. Guru Mansyur menguasai ilmu falak, dan memelopori penggbunaan ilmu hisab dalam menentukan awal Ramadhan dan hari raya Idul Fitri serta Idul Adha di Jakarta. Dia juga merupakan penulis produktif. Tidak kurang dari 19 kitab karangannya.<br /><br />Guru Mansyur mendalami ilmu falak, karena dulu di Betawi orang menetapkan awal Ramadhan dan lebaran dengan melihat bulan. Kepala penghulu Betawi menugaskan dua orang pegawainya untuk melihat bulan. Jika bulan terlihat, pegawai tadi lari ke kantornya memberi tahu kepala penghulu. Kepala penghulu meneruskan berita ini kepada masjid terdekat. Mesjid terdekat memukul beduk bertalu-talu tanda esok Hari Raya Idul Fitri.<br /><br />Kanak-kanak yang mendengar beduk bergembira, lalu belarian ke jalan raya sambil bernyanyi. Tetapi banyak juga orang yang tidak mendengar pemberitahuan melalui beduk. Akibatnya, seringkali lebaran dirayakan dalam waktu berbeda. Guru Mansyur memahami hal ini. Karena itu, ia memperdalam ilmu falak. Setiap menjelang lebaran Guru Mansyur mengumumkan berdasarkan perhitungan ilmu hisab.<br /><br />Dalam adat Betawi, guru dipandang orang yang sangat alim dan tinggi ilmunya. Ia menguasai kitab-kitab agama dan menguasai secara khusus keilmuan tertentu. Di atas guru ada dato'. Dia menguasai ilmu kejiwaan yang dalam. Di bawah guru ada mualim. Di bawah mualim adalah ustadz, pengajar pemula agama. Di bawah ustadz ada guru ngaji, yang mengajar anak-anak untuk mengenal huruf Arab.</div>
<br />
sumber:<br />
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=245037&kat_id=84&kat_id1=&kat_id2Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-2258479755462849592007-11-11T15:14:00.000+07:002012-01-09T23:54:15.072+07:00Memahami Indahnya Kegagalan<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary</span><br />
<span style="font-style: italic;">“Sesungguhnya kegagalan terasa menyakitkan, semata karena anda tidak faham sesuatu dari Allah di dalam kegagalan itu.”</span><br />
<br />
Jika anda faham, anda akan melihat adanya kelembutan Ilahi, karena semuanya adalah rahmat dan kemurahan dariNya. Jadi seperti dikatakan juga oleh Ibnu Athaillah, “Siapa yang menyangka terlepasnya kelembutan Ilahi atas takdirnya (yang keras) semata karena piciknya pandangan orang itu.”<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Di atas juga disebutkan, “Jika Allah membukakan pintu kefahaman, maka kegagalan adalah hakikat pemberian.” Dan kelak dibelakang akan kita jumpai kata-kata beliau yang indah, “Hendaknya bisa memperingan beban atas derita cobaan pada dirimu, manakala engkau mengenatui bahwa Allahlah yang memberi cobaan itu padamu.”<br />
<br />
Jadi bila kita mengenal Allah Maha Kasih, Maha Lembut, Maka Mulia dan Maha Murah, maka segala bentuk keterhalangan kehendak kita, sesungguhnya sama sekali tidak akan merubah pendirian kita akan Sifat-sifat LembutNya dan KasihNya kepada kita.<br />
<br />
Karena itu beliau melanjutkan hikmahnya yang agung:<br />
“Terkadang Allah membukakan pintu Taat pada Allah bagimu, dan tidak membukakan pintu suksesnya keinginanmu. Bahkan Allah pun menentukan suatu tindakan dosa padamu, dan tindakan itu malah membuatmu sampai ke hadiratNya.”<br />
<br />
Taat itu sendiri adalah anugerah yang luar biasa, bukan sekadar suksesnya keinginan anda. Karena kegagalan atas cita-cita anda sesungguhnya teriringi oleh anugerah Allah dibalik semua itu. Jadi hakikatnya bukan gagal, namun anugerah pemberian.<br />
<br />
Pintu-pintu sukses yang sesungguhnya ada tiga, menurut Syeikh Zarruq:<br />
Pertama: Taqwa, sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah menerima (memberikan Kabul) dari orang-orang yang bertaqwa.” (Al-Maidah 27). Setiap amaliyah yang tidak disetrtai ketaqwaan hanyalah kepayahan dan kerja keras tanpa guna. Menjadi berguna manakala seseorang melakukannya dengan penuh sukacita bersama Allah Ta’ala.<br />
<br />
Kedua: Ikhlas. Segala sesuatu kalau bukan karena demi Wajah Allah tidak diterima oleh Allah. Hadits Qudsy menegaskan, “Aku Maha tidak butuh pendamping yang lain (syirik). Siapa yang beramal dimana ada unsur lain di dalamnya selain diriKu, maka Aku tinggalkan amal hamba itu dan unsur lain tersebut.”<br />
<br />
Ketiga: rasa yakin mengikuti jejak Sunnah dan Kebenaran. Karena Allah tidak menerima amal hamba yang melakukan amaliyah kecuali dengan sikap benar dan mengikuti kebenaran.<br />
Siapa pun yang melakukan amaliyah dengan tiga kategori di atas, maka dia akan mendapatkan kemudahan atas amaliahnya karena ketiganya sebagai pertanda diterimanya amal. Jika tidak, maka hanya mendapatkan kepayahan dan kelelahan belaka.<br />
Sedangkan orang yang ditakdirkan dosa, menjadi sebab orang tersebut wushul kepada Allah, dimana hidayah justru terbuka paska tindakan dosa, karena tiga hal pula:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Rasa remuk redam atas tindakan dosanya, seperti dalam hadits Qudsi: “ Aku bersama orang yang remuk redam hatinya demi menuju kepadaKu.”</li>
<li>Ditambah dengan taubat orang tersebut, “Sesungguhnya Allah mencintai orangt-orang yang taubat.” (Al-Baqarah : 222).</li>
<li>Semangat yang disertai kewaspada-an dalam menempuh keikhlasan, dan penyucian dosa-dosanya.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hadits disebutkan, “Betapa banyaknya dosa, malah membuat si empunya malah masuk syurga.”<br />
Syeikh Abul Abbas al-Mursi menafsirkan firman Allah swt :<br />
<br />
“Allah memasukkan malam di dalam siang dan memasukkan siang di dalam malam. “ (Al-Hajj: 61)<br />
Maknanya adalah Allah memasukkan taat dalam maksiat, dan memasukkan maksiat di dalam taat.<br />
Seorang hamba yang penuh taat, lalu dia kagum atas prestasi taatnya, dan merasa dengan taatnya kepada Allah membuatnya hebat, lalu minta ganti rugi pahala dari Allah atas amal ibadahnya. Sikap demikian adalah kebaikan yang dihapus oleh keburukan.<br />
<br />
Rasa kagum atas prestasi ibadahnya adalah kejahatan di dalam dirinya. Itulah yang disebut masuknya taat dalam maksiat.<br />
<br />
Begitu juga ketika pendosa berbuat dosa, kemudian ia bertobat kembali kepada Allah Ta’ala dengan remuk redam hatinya, merasa hina dan memohon ampunan padaNya, bahkan dia merasa lebih berdosa dari siapa pun jua, karena belum pernah ada dosa yang lebih hebat ketimbang dia.<br />
<br />
Kesadaran ini berarti maksiat yang masuk dalam taat.<br />
Kemudian mana yang disebut maksiat dan mana yang disebut ibadah taat?</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-2329018091245359182006-12-06T14:36:00.000+07:002012-01-09T23:59:36.823+07:00WHAT IS A GOOD DESAIN ?Sebagai desainer terkadang sulit untuk memberikan justifikasi atas desain yang dihasilkannya. Yang penting adalah ‘enak dilihat’. Sedang dari sisi pelaku pemasaran dan komunikasi, mereka mengalami kesulitan apakah kapan desain dianggap selesai dan akan sukses untuk kebutuhan komunikasi mereka. Dari sisi publik, ada desain yang begitu susah dan rumitnya dijelaskan filosofinya.<br /><a name='more'></a><br />Ada desain yang mudah dicerna dan ‘feels right’. Tapi cukup banyak pula desain yang kelihatan ‘nggak nyambung’ dengan apa yang dikomunikasikannya. <div>
<div>
<br /><b><br />DESAIN SEBAGAI PROSES</b><br /><br />“Good design is not about the result, it’s when everybody involved feels good about it” <br /><br />Kutipan ini sangat representatif di dalam mendeskripsikan tugas seorang desainer. Hal yang sangat krusial di dalam desain adalah pertanyaan Proses Pendekatan terhadap desain sebagai proses akan melibatkan desainer dan klien dalam satu konteks yang sama, yakni sama-sama bertujuan mengekspresikan perusahaan/produk dan berkomunikasi kepada publik. Kesepakatan ini memberikan konsekuensi bagi kedua pihak untuk melakukan diskusi intensif dan mendefinisikan kebutuhan komunikasi dengan jelas. <br /><br />Jika perlu klien dan desainer terlibat di dalam proses brainstorming bersama-sama. Kemudian dari gagasan-gagasan tersebut dikembangkan menjadi solusi desain. Yang dinilai oleh klien bukanlah hasil desain semata, tetapi proses berpikir dan seluruh pengalaman dari desainer untuk mampu menghasilkan karya.<br /><br /><b><br />DESAIN SEBAGAI STRATEGI KOMUNIKASI</b><br /><br />Pada komunikasi, konsep positioning dan diferensiasi sudah sangat dikenal oleh para pemasar. Singkatnya, di dalam satu kategori brand, benak kita sulit mengingat lebih dari 2 atau 3 brand di setiap kategori, misalnya di film ada Fuji dan Kodak, di ayam goreng ada KFC dan Suharti. Yang diingat orang bukanlah kesamaan Fuji dan Kodak, tetapi perbedaannya.<br /><br />Fuji cocok untuk outdoor, Kodak cocok untuk indoor. KFC adalah ayam impor, Suharti ayam kampung.<br /><br />Hal ini bisa diterapkan secara sederhana di dalam dunia desain. Jika semua perusahaan teknologi menggunakan garis-garis yang solid dan warna biru, Lucent menggunakan logo bulat dalam bentuk sapuan kuas dengan warna merah. Kenapa? Agar mudah diingat! <br /><br />Warna biru di kategori bank saat ini milik BCA, kombinasi warna merah biru adalah Lippo, gradasi biru ke putih Citibank, pita biru adalah Bank Mandiri. Oleh karena itu Danamon perlu mengklaim warna orange dan kuning. Warna hijau di film milik Fuji dan warna kuning milik Kodak, sehingga Konica memilih warna biru. Warna adalah salah satu elemen yang paling kuat untuk di-recall karena warna sangatlah emosional daripada bentuk. Oleh karena itu gunakan warna sebagai atribut yang paling awal untuk didefinisikan. <br /><br />Lakukan analisa terhadap kompetitor, kategori produk, brand dan dari situ bisa diambil strategi diferensiasi yang akan membedakan kita dengan pesaing. Bentuk swoosh sudah terpatri ke dalam benak kita sebagai Nike. Sangat banyak brand me-too yang berusaha memplesetkan bentuk ini ke dalam logonya. Mengapa tidak melakukan strategi diferensiasi ketimbang imitasi? Tetapi jika memang strateginya adalah imitasi, mungkin ini adalah jalan yang bisa ditempuh. Hal ini kembali kepada strategi, apa yang ingin dikomunikasikan. <br /><br /><b><br />SIMPLIFY! SIMPLIFY! SIMPLIFY! </b><br />Pada dasarnya, otak manusia akan berusaha mencari pola dari setiap bentuk yang ditemuinya. Ini yang menyebabkan anak kecil sulit membedakan bola dan balon, tetapi mereka bisa tahu bulatan merah besar dan bulatan hijau kecil sebagai bola. <br /><br />Yang disimpan di dalam otak kita adalah simbol, bukan detail dari objek. Wajah manusia hanya disimpan sebagai lingkaran dan 2 titik di dalamnya, bukan kerut atau bentuk hidung dan mulut. Oleh karena itu kita bisa mengingat bahwa logo Nike dengan mudah karena bentuknya sederhana, tetapi kita sulit untuk menggambar Garuda Pancasila padahal kita sudah melihat, menghafalkan dan memasangnya di mana-mana. Ini terbukti saat kita diminta menggambar ulang kedua bentuk ini. <br /><br /><b><br />KLIEN - DESIGNER - PUBLIK </b><br />Bagi seorang desainer, siapa klien sebenarnya? Apakah klien yang memberikan project ataukah publik yang nantinya akan menikmati hasil rancangan desain? Jawabannya adalah keduanya! <br /><br />Klien harus bangga atas hasil rancangan yang mereka miliki yang dianggap mampu merepresentasikan siapa mereka. Publik juga harus bisa membaca desain tanpa ada si desainer yang berusaha menjelaskan filosofi kepada setiap orang. <br /><br />Tantangan yang dihadapi oleh desainer adalah menjembatani kedua kepentingan ini. Saat melakukan diskusi dengan klien, desainer perlu menjadi katalisator yang mampu membaca keinginan klien dan sekaligus tetap bertanggung jawab kepada publik. <br /><br /><br /><b>TIPS MENGEVALUASI DESAIN </b><br />Ini adalah beberapa teknik sederhana untuk mengevaluasi desain: <br />Lihat adanya kontras atau laras. Metode paling mudah adalah menggunakan laras, di mana digunakan warna senada dan kombinasi tipografi yang satu keluarga. Selain itu juga bisa digunakan kontras, seperti warna komplemen dan kombinasi tipografi yang sama sekali berbeda (sans serif dan serif misalnya). <br /><br />Keduanya akan menghasilkan emosi yang berbeda, laras terlihat lebih statis dan harmonis sedang kontras menampakkan dinamika. Letakkan karya secara terbalik. Di sini kita akan melihat karya sebagai karya visual tanpa makna. <br /><br />Logo akan terlihat sebagai bentuk dan tidak kita baca artinya. Perhatikan komposisi, warna, jarak antar huruf, tampilan logo. Tutup logo dengan tangan. Lakukan penilaian apakah hadirnya logo membuat desain lebih baik atau malah sebaliknya. Tutup mata dan visualkan logo di dalam benak. <br /><br />Di sini kita mengetahui apakah logo mudah diingat. Coba gambar ulang logo tanpa melihat gambar asli, semakin mudah Anda menggambarnya, makin mudah bagi orang lain untuk mengingatnya. Edarkan desain kepada orang-orang yang tidak mengikuti prosesnya. <br /><br />Dengan cara ini kita akan jujur terhadap pengalaman, konotasi, dan selera publik. Lakukan ini dengan hati-hati dan gunakan sebagai panduan, bukan satu-satunya tolok ukur keberhasilan. <br /><br /><br /><br />Oleh : Andi S. Boediman <br />Penulis adalah Creative Director Admire, President Director Digital Studio dan penulis buku Photoshop Special F/X serta Color Finder. Sumber : www.sdf.or.id</div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-1128116329461949452005-10-01T04:37:00.000+07:002012-01-10T00:00:25.631+07:00Allah Yang Maha Mengabulkan<div align="justify">
Hal terpenting dalam hidup adalah perubahan diri menjadi lebih baik. Doa yang baik adalah doa yang menjadikan seseorang lebih baik dalam hidupnya.<br />
<a name='more'></a><br />Semoga Allah Yang Maha Pemurah mengaruniakan kemampuan kepada kita untuk senantiasa menjadikan doa sebagai dzikir harian. Saudaraku, Al-Mujiib adalah satu nama Allah dalam Asma'ul Husna yang berarti Allah Yang Maha Mengabulkan. Al-Mujiib berasal dari akar kata ajaaba yang berarti "menjawab" dan "jawaban", yaitu membalas pembicaraan, pertanyaan, permintaan atau semacamnya. Sementara ulama mengatakan bahwa kata ini awalnya mengandung makna "memotong", seolah-olah memotong permintaan dengan pengabulan sebelum tuntasnya permintaan tersebut. Dalam Alquran, kata Al-Mujiib hanya disebutkan satu kali, yaitu dalam QS Hud [11] ayat 61 dan jamaknya, mujiibun, dalam QS Ash-Shaffat [37] ayat 75.<br /><br />Allah adalah Dzat yang akan mengabulkan setiap permohonan. Karena itu, Allah Azza wa Jalla menganjurkan setiap hamba untuk selalu berdoa kepada-Nya (QS Al-Baqarah [2]: 186).</div>
<div align="justify">
Sekarang timbul pertanyaan, mengapa Allah memerintahkan kita untuk berdoa? Bukankah Dia sudah tahu kebutuhan dan harapan kita, lebih tahu daripada kita sendiri! Bukankah tanpa berdoa pun Allah akan mencukupi segala kebutuhan kita! Bahkan ada yang tidak pernah berdoa, tapi ia diberi "lebih" daripada orang yang berdoa. Contoh, ada yang begitu cepat mendapatkan jodoh, padahal ia tidak berdoa. Di pihak lain ada yang setiap saat minta jodoh, tapi begitu sulit ia mendapatkannya.</div>
<div align="justify">
<br />
Ternyata, doa adalah saripatinya ibadah. Kalau kita diperintahkan untuk beribadah, maka doa itulah saripatinya. Karena itu, orang yang tidak mau berdoa dikategorikan sebagai orang sombong. Dengan demikian, doa menjadi teramat penting bagi kita, dan tidak penting bagi Allah.<br />
Apa alasannya? Doa akan memperjelas posisi kita sebagai hamba dan Allah sebagai Rabb yang menciptakan. Semakin jelas dan semakin mantap posisi ini, akan semakin beruntung pula hidup kita. Laa haula walaa kuwwata illa billahi 'aliyil 'adhim; tiada daya dan kekuatan hanyalah karena Allah Yang Mahaagung semata. Perasaan diri sebagai hamba adalah karunia luar biasa bagi kita, karena akan menentukan baik tidaknya perilaku kita di dunia.</div>
<div align="justify">
<br />
Karakter hamba ahli doaSaudaraku, hal terpenting dalam hidup adalah perubahan diri menjadi lebih baik. Demikian pula dengan doa, ia harus menjadikan setiap yang melakukannya menjadi lebih baik. Apa saja ciri seorang hamba ahli doa?</div>
<div align="justify">
<br />
Pertama, ia memiliki tujuan yang jelas dalam hidup. Doa adalah target kehidupan. Dari sini kita lihat bahwa doa adalah pupuk, yang terpenting adalah bibit berupa usaha. Misal, doa sapu jagat. Kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat harus menjadi tujuan hidup. Tentunya kita harus mau berusaha dan berproses untuk mendapatkannya. Dilihat dari hal ini, doa adalah pupuk dan ikhtiar adalah bibit. Orang yang bagus doanya akan terprogram hidupnya. Ia memiliki target dan perencanaan untuk memenuhi target tersebut.</div>
<div align="justify">
<br />
Kedua, ia akan senantiasa bersikap wara'. Seorang ahli doa tidak akan mau tersentuh barang haram. Sebab, doa akan terhalang kalau dalam badan kita terdapat barang haram. Rasulullah SAW mengatakan bahwa orang yang akan diterima ibadah dan dikabulkan doanya adalah orang bersih dari harta haram.</div>
<div align="justify">
<br />
Ketiga, seorang ahli doa akan selalu berbaik sangka (husnudzah) kepada Allah Azza wa Jalla. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan bahwa Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. Kalau kita selalu memandang baik apa yang dilakukan Allah, tidak berburuk sangka, insya Allah hidup kita akan bahagia. Apapun yang terjadi, pasti baik hasilnya, karena semua datang atas seizin Allah.<br />
Tidak enak, pahit, atau menyengsarakan adalah persepsi kita. Allah tidak mungkin memberikan sebuah ujian, kecuali ada kebaikan di balik ujian tersebut. Ketika Allah "tidak mengabulkan" doa kita, maka yakinlah ada sesuatu yang lebih baik di balik tidak dikabulkannya doa tersebut. Hanya saja ilmu kita belum sampai pada hakikat tersebut.</div>
<div align="justify">
<br />
Keempat, seorang ahli doa akan senang menolong, mempermudah, dan tidak mempersulit orang lain. Dia tahu bahwa Allah akan menolong seorang hamba yang suka menolong saudaranya. Allah akan mempermudah urusan seorang hamba bila hamba tersebut selalu mempermudah urusan orang lain. Yakinlah, semakin gemar kita menolong orang lain, akan semakin mudah pula doa kita dikabulkan, bahkan diberi yang lebih baik.</div>
<div align="justify">
<br />
Di luar itu semua, sangat utama pula bila kita menjadikan setiap momentum sebagai doa yang akan membawa kebaikan. Ketika turun hujan, berdoalah. Ketika akan, sedang, dan setelah turun dari kendaraan, bordoalah. Ketika berjalan, boalah. Dan sebaik-baik doa adalah yang dicontohkan Alquran dan Rasulullah SAW. Wallahu a'lam bish-shawab.<br />
<br />
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-1128116003807115242005-10-01T04:29:00.000+07:002012-01-10T00:01:09.313+07:00Bagaimana Doa Dapat Mempercepat Kesembuhan<div align="justify">
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Al Mu'min, 40:60)</div>
<div align="justify">
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Menurut Al Qur'an, doa, yang berarti "seruan, menyampaikan ungkapan, permintaan, permohonan pertolongan," adalah berpalingnya seseorang dengan tulus ikhlas kepada Allah, dan memohon pertolongan dari-Nya, Yang Mahakuasa, Maha Pengasih dan Penyayang, dengan kesadaran bahwa dirinya adalah wujud yang memiliki kebergantungan. Penyakit adalah salah satu dari contoh tersebut yang dengannya manusia paling merasakan kebergantungan ini dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Tambahan lagi, penyakit adalah sebuah ujian, yang direncanakan menurut Hikmah Allah, yang terjadi dengan Kehendak-Nya, dan sebagai peringatan bagi manusia akan kefanaan dan ketidaksempurnaan kehidupan ini, dan juga sebagai sumber pahala di Akhirat atas kesabaran dan ketaatan karenanya.</div>
<div align="justify">
<br />
Sebaliknya mereka yang tidak memiliki iman, meyakini bahwa jalan kesembuhan adalah melalui dokter, obat atau kemampuan teknologi mutakhir dari ilmu pengetahuan modern. Mereka tidak pernah berhenti untuk merenung bahwa Allah-lah yang menyebabkan keseluruhan perangkat tubuh mereka untuk bekerja di saat mereka sedang sehat, atau Dialah yang menciptakan obat yang membantu penyembuhan dan para dokter ketika mereka sakit. Banyak orang hanya kembali menghadap kepada Allah di saat mereka sadar bahwa para dokter dan obat-obatan tidak memiliki kesanggupan. Orang-orang yang berada pada keadaan tersebut memohon pertolongan hanya kepada Allah, setelah menyadari bahwa hanya Dialah yang dapat membebaskan mereka dari kesulitan. Allah telah menyatakan pola pikir ini dalam sebuah ayat:<br />
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan. (QS, Yunus, 10:12)</div>
<div align="justify">
<br />
Padahal sesungguhnya, sekalipun dalam keadaan sehat, atau tanpa cobaan atau kesulitan lain, seseorang wajib berdoa dan bersyukur kepada Allah atas segala kenikmatan, kesehatan dan seluruh karunia yang telah Dia berikan.</div>
<div align="justify">
<br />
Inilah satu sisi paling penting dari doa: Di samping berdoa dengan lisan menggunakan suara, penting pula bagi seseorang melakukan segala upaya untuk berdoa melalui perilakunya. Berdoa dengan perilaku bermakna melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk mencapai harapan tertentu. Misalnya, di samping berdoa, seseorang yang sakit sepatutnya juga pergi ke dokter ahli, menggunakan obat-obatan yang berkhasiat, dan menjalani perawatan rumah sakit jika perlu, atau perawatan khusus dalam bentuk lain. Sebab, Allah mengaitkan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini pada sebab-sebab tertentu. Segala sesuatu di dunia dan di alam semesta terjadi mengikuti sebab-sebab ini. Oleh karena itu, seseorang haruslah melakukan segala hal yang diperlukan dalam kerangka sebab-sebab ini, sembari berharap hasilnya dari Allah, dengan kerendahan diri, berserah diri dan bersabar, dengan menyadari bahwa Dialah yang menentukan hasilnya.</div>
<div align="justify">
<br />
Pengaruh menguntungkan dari keimanan dan doa bagi orang sakit, dan bagaimana hal ini dapat mempercepat penyembuhan adalah sesuatu yang telah menarik perhatian dari dan dianjurkan oleh para dokter. Dengan judul "God and Health: Is Religion Good Medicine? Why Science Is Starting to Believe" [Tuhan dan Kesehatan: Apakah Agama Adalah Obat Yang Baik? Mengapa Ilmu Pengetahuan Mulai Percaya], majalah terkenal Newsweek terbitan tanggal 10 November 2003 mengangkat pengaruh agama dalam penyembuhan penyakit sebagai bahasan utamanya. Majalah tersebut melaporkan bahwa keimanan kepada Tuhan meningkatkan harapan pasien dan membantu pemulihan mereka dengan mudah, dan bahwa ilmu pengetahuan mulai meyakini bahwa pasien dengan keimanan agama akan pulih lebih cepat dan lebih mudah. Menurut pendataan oleh Newsweek, 72% masyarakat Amerika mengatakan mereka percaya bahwa berdoa dapat menyembuhkan seseorang dan berdoa membantu kesembuhan. Penelitian di Inggris dan Amerika Serikat juga telah menyimpulkan bahwa doa dapat mengurangi gejala-gejala penyakit pada pasien dan mempercepat proses penyembuhannya.</div>
<div align="justify">
<br />
Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Michigan, depresi dan stres teramati pada orang-orang yang taat beragama dengan tingkat rendah. Dan, menurut penemuan di Universitas Rush di Chicago, tingkat kematian dini di kalangan orang-orang yang beribadah dan berdoa secara teratur adalah sekitar 25% lebih rendah dibandingkan pada mereka yang tidak memiliki keyakinan agama. Penelitian lain yang dilakukan terhadap 750 orang, yang menjalani pemeriksaan angiocardiography [jantung dan pembuluh darah], membuktikan secara ilmiah "kekuatan penyembuhan dari doa." Telah diakui bahwa tingkat kematian di kalangan pasien penyakit jantung yang berdoa menurun 30% dalam satu tahun pasca operasi yang mereka jalani.</div>
<div align="justify">
<br />
Sejumlah contoh doa yang disebutkan dalam Al Qur'an adalah:</div>
<div align="justify">
<br />
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (QS. Al Anbiyaa', 21:83-84)</div>
<div align="justify">
<br />
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (QS. Al Anbiyaa', 21:87-88)</div>
<div align="justify">
<br />Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami. (QS. Al Anbiyaa', 21:89-90)</div>
<div align="justify">
<br />
Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami: maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami). (QS. Ash Shaaffaat, 37:75)</div>
<div align="justify">
<br />
Sebagaimana telah disebutkan, doa tidak semestinya hanya dilakukan untuk menghilangkan penyakit, atau kesulitan-kesulitan duniawi lainnya. Orang beriman yang sejati haruslah senantiasa berdoa kepada Allah dan menerima apa pun yang datang dari-Nya. Kenyataan bahwa sejumlah manfaat doa yang diwahyukan di dalam banyak ayat Al Qur'an kini sedang diakui kebenarannya secara ilmiah, sekali lagi mengungkapkan keajaiban yang dimiliki Al Qur'an.</div>
<div align="justify">
<br />
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah, 2:186)<br />
<br />
Oleh : HARUN YAHYA
</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-30199850075681103512005-05-05T14:06:00.000+07:002012-01-10T00:01:21.680+07:00Legalitas Transaksi Dalam Bisnis Desain GrafisKini dengan besarnya kebutuhan tenaga disain grafis banyak bermunculan penyedia jasa disain grafis dari yang secara perorangan hingga yang berbentuk badan hukum komersial. Bidang yang kental dengan ‘karya-cipta’ ini telah banyak digandrungi oleh generasi muda hingga jumlah tenaga ahli dibidang ini berkembang pesat dan tidak sedikit diantaranya yang mulai berbisnis jasa disain grafis. Bagi pemula legalitas transaksi sangat penting untuk dipahami. Karena pemula relatif rentan termanfaatkan atas kelemahan daya tawarnya. Dalam artikel ini ada baiknya saya berbagi akan pengalaman saya ketika pertama kali memulai berbisnis dengan perusahaan besar, agar dari pengalaman ini dapat dipetik maknanya sebagai pelajaran khususnya bagi pemula.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Awalnya saya tidak menganggap mendisain itu sebagai bisnis, saya anggap hanya hobi dan sekedar untuk membantu teman yang memerlukannya. Suatu saat saya diperkenalkan oleh teman dekat saya dengan staff salah satu perusahaan asuransi besar di Jakarta yang sedang memerlukan keahlian saya untuk mendisain majalah perusahaan serta mendisain dan mencetak beberapa macam poster perusahaan tersebut.<br />
<br />
Saat itu dengan sifat rendah hati saya, saya bersedia saja dibayar dengan jumlah sekehendak staff perusahaan tersebut, seperti halnya membantu teman saja. Jadi saat itu saya hanya sekedar ingin menjalin hubungan baru yang baik. Karena menurutnya hubungan ini akan terus berkelanjutan berhubung majalah itu akan terus diterbitkan dan masih banyak material lain yang butuh keahlian ini. Untuk kepastian transaksi saya minta agar disusun perjanjian atas teknis pelaksanaan pekerjaan antara saya dan perusahaan tersebut. Itu-pun saya yang minta, jika saya tidak minta nampaknya akan diabaikan oleh mereka.<br />
<br />
Seiring dengan penyusunan perjanjian tersebut saya sudah diminta mulai duluan mengerjakan disain majalah dan poster tersebut. Hampir setiap pagi saya diburu dengan berbagai koordinasi agar bisa selesai dengan deadline yang sangat singkat. Di pertengahan, perjanjian tersebut baru diserahkan pada saya. "Jim lu tanda tangan disini ya!" ucap staff perusahaan tersebut yang secara implisit meminta agar saya langsung menandatangani perjanjian tersebut agar urusan cepat selesai. Lalu atas rasa saling percaya saya bersedia langsung menandatangani perjanjian tersebut tanpa sempat mempelajari lebih dahulu seluruh isinya. Bagi saya yang penting ketika itu saya telah melihat angka nominal yang akan dibayarkan pada saya sesuai kesepakatan.<br />
<br />
Setelah pekerjaan selesai, pembayaran berlangsung lancar seolah-olah tiada permasalahan. Namun setelah saya teliti ulang isi perjanjian tersebut, disebutkan Soft Copy hasil disain menjadi hak milik Perusahaan, dan perusahaan berhak mengubah serta memperbanyak tanpa pemberitahuan kepada pihak manapun. Dan akhirnya memang benar, selanjutnya Soft Copy Final ArtWork saya mereka manfaatkan kembali untuk kreatif disain majalah edisi selanjutnya dan disitu saya sudah tidak dilibatkan lagi, ‘iming-iming’ transaksi berkelanjutan ternyata hanya tipuan belaka agar saya mau dibayar sangat rendah. Tindakan itu secara hukum telah mereka susun agar dapat dibenarkan walau secara etika moral perbuatan merampas hak cipta sangat tidak terpuji. Sungguh malang saya saat itu, mudah sekali dibodohi dianggap sebagai disainer murahan lalu dibuang begitu saja.<br />
<br />
Dari pengalaman saya tersebut hal yang perlu dicatat adalah :<br />
<br />
1. Setiap transaksi formal harus ada legalitasnya baik berupa pernyataan dalam kuitansi atau jika diperlukan berupa perjanjian formal. Dan Jangan memulai pekerjaan sebelum ada kepastian legalitas tersebut. Karena sebaiknya kepercayaan timbul setelah ada kepastian, walau yang anda hadapi adalah teman anda sendiri.<br />
<br />
2. Selalu yakinkan legalitas transaksi baik berupa perjanjian formal, pernyataan dibalik order-form, faktur, kwitansi dsb, agar tidak menyimpang dari prinsip adil dan saling menguntungkan.<br />
<br />
3. Jika hal-hal yang diatur cukup kompleks, maka diskusikan poin-poin tersebut dengan rekan bisnis anda atau pelajari dulu setidaknya minta waktu satu hari untuk mempelajarinya. Jika bingung konsultasikan pada ahlinya, bisa melalui teman anda yang ahli dibidangnya. Jangan sekali-kali menganggap remeh suatu pernyataan hukum.<br />
<br />
4. Bagi pemula mulailah menghargai diri sendiri dengan memiliki tarif yang layak sesuai dengan dedikasi dan kualitas yang anda berikan.<br />
<br />
Demikian saya sampaikan artikel ini sekedar untuk berbagi pengalaman, agar dapat dimaknai dan diaplikasikan lebih lanjut khususnya bagi pemula agar tetap mampu eksis dalam kancah bisnis disain grafis yang tidak ada matinya. Selamat berkarya.<br />
<br />
Sumber :<br />
M Jimmy Wijaya (Citra Visual Communications)<br />
Email : citra_vc@yahoo.comUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-21255324485202861212004-12-12T14:15:00.000+07:002008-01-01T14:16:00.686+07:00EDANE - IKUTI<p style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">aku rasakan gelegak darah mudamu<br />dengan nafas yang panas malam ini<br />aku lihat di binar mata merahmu<br />ada api dan dendam hari-hari..</p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">kumengerti dirimu sedang kecewa<br />dan meradang ketidakpastian<br />aku tahu jiwamu tengah berontak<br />dilingkungi perih keadaan</p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">kudengar suaramu..<br />kudengar jeritanmu..</p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">akan kucoba untuk menolongmu<br />membebaskan beban hatimu<br />dari segala resah yang kini melanda rasamu</p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">reff :<br />mari sini ikuti aku<br />nyanyikan lagu-lagu yang berani<br />biarkan lengkingan jiwaku<br />menjadi teman suara batinmu</p> <p style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">kau dan aku anak sang malam<br />api kekuatan masa mendatang<br />kau dan aku anak mentari<br />api kehidupan dunia baru</p> <span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">aku ingin kau kuat menapak bumi</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">setegar semeru menjulang tinggi</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">aku sedih bila kau runtuh menyerah</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);">tanpa peduli kenyataan</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6264146.post-5015411513302650532004-12-12T14:12:00.000+07:002008-01-01T14:14:23.178+07:00ROXX - ROCK BERGEMA<div style="font-weight: bold; color: rgb(204, 0, 0);" class="entry-content"> <div class="entry-body"> <p>JIKA ENGKAU BANYAK PROBLEMA<br />YANG MENGHANTUI DIRIMU<br />JANGANLAH ENGKAU BERMURAM DURJA<br />BILA KAU TAK KUASA MELEPASNYA </p> <p>JIKA ENGKAU DILANDA ASMARA<br />YANG MEMBUAT ENGKAU GELISAH<br />DATANGLAH.. DATANG KEPADA KAMI<br />TUK MENDENGARKAN ROCK 'N ROLL </p> <p>HAI ENGKAU YANG BERJIWA MUDA<br />DAN YANG CINTA AKAN MUSIK<br />MARI BERNYANYI BERSAMA-SAMA<br />DENGAN IRAMA ROCK 'N ROLL </p> <p>BANYAK ORANG BILANG<br />MUSIK ROCK MUSIKNYA ANAK MUDA<br />DIMANAPUN MEREKA BERADA<br />MUSIK ROCK SELALU BERGEMA </p> <p>MEREKA SELALU BERKATA<br />MUSIK ROCK MEMUASKAN JIWA<br />SEMUA PROBLEMA DI DALAM DADA<br />SEAKAN TAK PERNAH ADA<br />ROCK 'N ROLL .. BERGEMA DI KESUNYIAN DUNIA<br />ROCK 'N ROLL .. SEMUA PROBLEMA SEAKAN TAK PERNAH ADA<br />ROCK 'N ROLL .. NYANYIKAN IRAMA LAGU GEMBIRA</p> </div> </div>Unknownnoreply@blogger.com0